Fatima Success Story

Fatima01

Fatima Musa

    1. Born: 10 May 1997
    2. Joined: 2012
    3. Direct Coach: Muhammad Ahsraf
    4. Formal Education:
      1. S1 Semarang State University
    5. Financial Independent 2018
    6. Financial Freedom 2020
    7. deceased May 2020

Fatima Musa seumur hidupnya menderita masalah jantung, (HCM) kependekan dari Hypertrophic cardiomyopathy. Ini adalah kondisi yang sangat serius dan berbahaya. Makin bertumbuh dewasa semakin kondisinya berbahaya. Kondisi kelainan jantung HCM membuat nyawa Ima (demikian panggilan Fatima) selalu terancam setiap saat. Ima harus berjuang setiap hari untuk dapat tumbuh dewasa. Ima pernah tiga kali mengalami mati suri. Jantungnya beberapa kali memberi masalah. Bahkan untuk operasi di kaki (daging tumbuh) yang sebenarnya operasi kecil dan normal yang dilakukan dokter setiap hari, Ima bisa mengalami gagal jantung. Semua kejadian itu cukup membuatnya sangat takut mati, tetapi ia selalu mencoba lebih keras untuk melupakan tentang hal itu dan tidak khawatir.

Pin by nonas arc on Hypertrophic Cardiomyopathy (HCM ...

Pernah dalam pelajaran olah raga favorit saya di sekolah mendadak saya merasa lemas sehingga saya duduk di bangku. Saya pingsan. Hal berikutnya yang saya tahu, saya terbangun dengan EMS (Electro Medical Systems) disekeliling. Saya tidak dapat berbicara dan bergerak, saya hanya dapat melihat apa yang mereka lakukan” demikian salah satu cerita Ima. “Mereka meletakkan alat kejut listrik di dada. Saya mendengar salah satu dari mereka mengatakan ‘Kami siap’. Dan yang lain mengatakan ‘Go!’. Saya pingsan lagi. Jantung saya berhenti dan saya tidak bernapas selama 3 menit. Ketika tubuh orang mati, otaknya tetap bekerja selama beberapa waktu. Saya mendengar mereka mengatakan ‘Dia tidak bernapas, jantungnya berhenti dan tidak ada pulsa denyut jantung’. Saya benar-benar berpikir bahwa saya sudah mati”.

Lanjut Ima dalam kisahnya, kata dr Milus rekan sejawat Coach Ashraf, “Hypertrophic cardiomyopathy (HCM) adalah penyakit di mana otot jantung (miokardium) memiliki ketebalan yang tidak normal atau disebut hypertrophied. Ketebalan otot ini membuat jantung bekerja lebih keras untuk dapat memompa darah. HCM juga dapat mempengaruhi sistem listrik jantung. Pada banyak orang, HCM tidak menyebabkan masalah kesehatan yang signifikan. Namun, pada diri Fatima, HCM menyebabkan tanda-tanda dan gejala yang parah, seperti sesak napas, nyeri dada atau pingsan, bahkan bisa menyebabkan kematian”.

fatima02

Dasarnya Ima tidak pernah diperbolehkan untuk bermain semua jenis olahraga seperti yang teman-teman sebayanya lakukan. Menyakitkan untuk melewati hal tersebut di dalam bagian hidupnya. Ima hanya berharap ingin menjadi sama dengan orang lain. Tapi satu kondisi ini harus ia terima.

Bergabung ke Unisyn di usia 15 tahun atau semasa duduk di kelas 3 SMP Muhammadiah di jl Pramuka, Semarang. Setelah selesai lewat probation 3 bulan dan dinyatakan lolos diterima sebagai Associates (status murid baru Unisyn), Coach Fatima yaitu operatif Ashraf sudah memintanya tentukan pilihan bisnis yang akan membawa Fatima menuju EF. “Menjadi pengusaha tidak harus menunggu usia tua dan modal yang besar. Anak belum juga SMA seperti dirimu kenapa menghalangi seseorang sukses mengembangkan bisnis?” pertegas Ashraf, coachnya. Di awal usahanya, Ima mengaku tidak memiliki modal besar untuk memulai usaha. Namun itu sama sekali tidak menciutkan semangat maju. Ima punya niat dan keberanian yang menggebu gebu. Dalam pandangannya, kesabaran dan keuletan merupakan kunci untuk meraih kesuksesan mencapai status EF atau paling tidak FF (Financial Freedom). Tetapi dari kesemua itu justru kelangsungannya untuk terus berguru di Unisyn selalu jadi pikirannya.

Berangkat dari hobi olah raga (tapi betulkah hobby Fatima olah raga?). Untunglah perguruan Unisyn ternyata punya dispensasi dalam pembangunan Pilar ke 1 atau Physical Quotient. Bukan terbatas untuk kaum lanjut usia melainkan juga untuk kaum disable termasuk Fatima. Target yang harus dicapai dari kemampuan Fisik diturunkan mulai dari 25%,…50% sampai 100% hanya berupa latihan Optimizer saja..

Fatima Musa atau biasa disapa Ima mulai merintis bisnisnya. Remaja kelahiran Pekalongan 6 Mei 1997 ini melihat sebuah peluang melalui berbagai peralatan olah raga mulai baju senam, raket tenis, bola basket sampai golf stick. Dari situ Ima menemukan ide awal menjadikannya sebagai sumber penghasilan.

fatima03

Ima adalah anak kedua dari 3 bersaudara. Pekalongan tempat kelahirannya. Ayah dan ibunya bekerja sebagai karyawan pengrajin batik dari keluarga pengusaha batik Khalaf Alla Al Habtoor.

Khalaf Al Habtoor adalah raja bisnis, investor dari Al Habtoor Group; salah satu perusahaan konglomerat terbesar di UEA, masih keturunan Maktoum Al Maktoum.

Sadar orang tuanya hanyalah buruh pengrajin, bukan anak orang kaya, Ima berambisi untuk sukses di masa depan dan sudah lama calon coachnya, Ashraf Anwar (waktu itu), memperhatikannya untuk dijadikan murid Unisyn sekaligus percontohanmurid dengan keterbatasan fisik.

Ashraf15

Coach Ashraf

“Saya hobi olah raga, basket dan futsal. Kemudian saya berangkat dengan latar belakang keluarga yang kurang mampu, di mana teman-teman saya orang yang berkecukupan. Saya harus bisa berhasil dan membahagiakan kedua orang tua saya, saya harus sukses,” kata Ima saat berbincang beberapa waktu di akhir hidupnya dengan penulis (Jessy Jo).

Jessy01

Jessy Jo

Coach Ashraf sebagai juragan batik sudah tentu berlatar belakang keluarga makmur tetapi ini sama sekali tidak menjadikan Ima mencoba tergantung dari Coachnya. Modal usaha dia peroleh dari tabungannya yang ia kumpulkan dari jatah jajan hariannya. Dia sisihkan dengan cara lebih banyak puasa hampir tiap harinya, menahan lapar dan haus meski bukan di bulan puasa dan pulang pergi sekolah dia jalani dengan bersepeda butut milik ayahnya. Siswa kelas 3 SMP itu (dulu) menceritakan, Bismahanta Sport Club ia didirikan di tahun 2012 dan dari klub dan kegiatan olah raganya Ima mengaku sanggup menyediakan/menjual semua keperluan olah raga, tersedia di tempatnya. Hingga akhirnya di tahun 2019 dia sudah memiliki 100 mitra yang mendistribusikan produknya ke seluruh Indonesia dan beberapa negara lain.

Memulai Bisnis Suvenir Olahraga

Setiap orang yang mencintai olahraga atau memiliki ketertarikan yang cukup unik terhadap klub olahraga favoritnya, biasanya akan mengumpulkan atau sangat menginginkan atribut klub olahraga atau atlet favoritnya. Contohnya: Manchester United, Chicago Bear hingga atlit itu sendiri misalnya Michael Schumacher di laga Formula 1. Inilah yang dimanfaatkan Ima sebagai peluang bisnis yang bagus. Ia mulai dengan bisnis suvenir olahraga. Banyak macam suvenir yang bisa dihasilkan dari harga yang murah sampai yang mahal; apakah itu kaos, tas, jam dinding, mug, pulpen, atau apapun asalkan membawa logo klub olahraga. Bisnis souvenir ini memanfaatkan daya tarik seseorang pada klub atau atlit kecintaannya.

Fatima04

Membuat Aplikasi Olahraga

Di masa digital, Ima meski berlatar belakang olah raga tidak menghalanginya belajar program komputer. Ima tahu saat ini kita berada dalam masa di mana keberadaan smartphone menjadi kebutuhan paling dekat untuk banyak orang. Aplikasi atau Apps adalah bagian terpenting dari smartphone. Ima mencoba memfokuskan dalam membuat aplikasi terkait olahraga dan berujung dirinya berhasil aplikasi tracking saat berlari. Di Indonesia sendiri belum banyak developer yang menjalankan bisnis ini.

Membuka Fitness Centre

Kemudian dari hasil bisnis yang sudah berjalan ia membuka fitness centre. Modal awal yang dibutuhkan untuk membuka sebuah fitness centre memang cenderung besar karena biaya peralatan yang cukup mahal. Tapi pengembalian modal bisnis fitness centre juga bisa terjadi cukup cepat dan stabil, dengan adanya sistem keanggotaan  yang mengharuskan setiap anggota membayar iuran bulanan dan uang pendaftaran di awal. Ia mulai dari satu cabang kedua hingga sempat punya lebih dari 20 fitness center outlet.

Membuat Event olahraga

Berbekal dari sejarah keberhasilan rekan senior dr Ade dengan bisnisnya di LA, Ima juga menyelenggarakan event nonton bareng dan sekaligus mewadahi komunitas olahraganya. Dalam program ini Ima bekerjasama dengan perusahaan minuman atau makanan untuk menarik perhatian.

Memulai Bisnis Consignment (Titip Jual)

Dari jalur RDBMS, Ima tahu bagaimana mencari barang olahraga dan pakaian olahraga. Ima menghasilkan uang dengan memulai bisnis konsinyasi (titip jual). Bisnis dengan tipe ini tidak membutuhkan modal yang relatif besar, hanya butuhkan kerja sama dengan berbagai pihak yang terkait dan menjaga kepercayaan, mendisplinkan, dan koneksi yang luas.

Membuka Toko Online Perlengkapan Olahraga

Membuka toko perlengkapan olahraga secara online adalah salah satu peluang bisnis yang saat ini masih terbuka lebar. Selain peminat yang semakin banyak, ternyata pesaing dalam bisnis yang satu ini terbilang masih kecil walaupun potensi berkembang dan prospeknya cukup baik.

Ima selalu ingat akan pesan Coach Ashraf di saat memulai bisnis: “cobalah pilih salah satu olahraga yang kamu minati dan ketahui, lalu mulailah untuk dapatkan keuntungan dari hobi tersebut. Karena  salah satu pekerjaan yang paling menyenangkan adalah saat hobi bisa menghasilkan uang”.

“Omzet bisnis saya terus bergerak dari cuma rp 1 juta sebulannya, menapak naik ke Rp 10 juta, Rp 100 juta hingga akhirnya milyaran rupiah per bulan dari hasil sistem multiplier effect ala Unisyn dengan keuntungan 20-30 persen,” ungkap Ima. Sudah tentu merintis bisnis tentu saja tidak lepas dari risiko dan kegagalan. Ima juga merasakan hal itu di awal usahanya karena belum mempunyai pengalaman yang cukup di dunia industri konveksi atau garment. Dia sempat putus asa dan berpikiran untuk berhenti menggeluti usahanya.

Desain Grafis: MY DREAM BOOK

Beruntung sesuai pesan Coach Ashraf dia kerap membuka Dream media; apakah berupa Dream Book, Dream List, Dream Cards….hingga mimpi dan tekad yang kuat akhirnya menguatkan Ima untuk terus belajar serta melanjutkan bisnis yang sudah dirintisnya.

Risk more than other think is safe. Care more than other think is wise. Dream more than other think is practical. Expect more than other think is possible”Claude T. Bissell

“Itu hal biasa, yang penting kita komitmen, fokus dan konsisten. Komitmen dengan impian, fokus dengan masa depan dan konsisten dengan sikap yang kita miliki,” tegasnya.

Bisnisnya pun semakin berkembang seiring dengan makin pesatnya perkembangan teknologi. Sebagai kaum milenial, Ima memanfaatkan Digital Marketing sebagai strategi promosi, mislanya melakukan promosi melalui jejaring sosial dan internet.

Ranking the NBA's Super Teams – ScoreBoredSports

Dengan konsep RDBMS yang diajarkan di Unisyn dimana salah satu filosofinya: Tidak ada Superman. Superman is dead, yang ada Super Team. Ima tidak mau menikmati kesuksesan sendirian. Dia membuka kesempatan jalur RDBMS bagi orang lain untuk menjadi reseller. Kesempatan dibuka untuk siapa saja yang serius dan fokus untuk menggeluti usaha

Profil Kampus - Universitas Negeri Semarang (Unnes ...

Bakat entrepeneurship dari Fatima semakin terasah tajam dibawah gemblengan Unisyn, menjadikan akhirnya sarjana S1 lulusan Fakultas Ilmu Keolahragaan bidang Pendidikan Kepelatihan Olah Raga Universitas Negeri Semarang meraih Financial Independent di bulan September 2019 dan tahun ini di bulan Januari sudah di recognised mencapai Status Financial Freedom; hanya tinggal Impact di bulan September 2020. Namun impiannya memiliki pabrik dengan kapasitas produksi yang lebih besar terpaksa ia serahkan ke Right Hand andalannya untuk meneruskannya.

Mungkin ia sudah merasakan memburuknya kondisi tubuhnya di awal Januari 2020 seminggu setelah ia di recognised FF oleh The Bridge Unisyn. Ia memohon ke Coach Ashraf untuk menemaninya ke Jakarta menemui The Conceptor. Sebetulnya beliau menolak menemui Fartima di Jakarta: “kenapa tidak saya saja yang diundang terbang ke Pekalongan?” tanya The Chef. Namun Fatima berkeras dirinyalah sebagai murid yang harus membawa dirinya ke Jakarta; “tidak etis kalau beliau dibiarkan terbang jauh hanya untuk menemui saya” kata Ima. Singkatnya di tengah Januari 2020 Fatima sangat bahagia bertemu muka dengan The Conceptor di Jakarta. Dengan senyum ramah beliau mencium tangan Fatima yang hanya bisa duduk di kursi roda. Fatima terlihat harus selalu memakai selang oksigen kemanapun ia bergerak agar dapat bernafas dengan mudah. “Tetap semangat” pesan The Chef.

Fatima hanya tersenyum kecut sambil mengatakan:”maaf Om Guru, saya Ima hanya duduk saja, saya sudah tidak boleh duduk lama bahkan untuk bicara…capek rasanya” dengan wajah kelihatan bengkak.. bibir, kuku tangan dan kakinya kelihatan biru,”Subhanallah Fatima, saya sama sekali tidak memintamu berdiri, tapi saya memintamu melalui Allah agar terus hidup” kata the Chef.” Ima melanjutkan:”rumah sakit sudah tak dapat berbuat apa-apa untuk Fatima…”

The Chef menjawab:”Rumah sakit itu kan dunia, The World. Boleh dicatat apa kata – Harold Whitman ini…Don’t ask yourself what the world needs, ask yourself what makes you come alive. And then go and to that. Because what the world needs is people who have come alive”

Empat bulan kemudian di bulan Mei tanggal 3 di pemakaman keluarga, Keluarga memilih agar Fatima meninggal dunia di rumah. Sempat Fatima bilang ia ingin merayakan ulang tahunnya sebentar lagi di tanggal 10 Mei. Tapi Allah punya rencana lain,” ucap pak Ahmad Dzajuli ayah Fatima dalam acara penguburan. Terlihat Coach Ashraf tak mampu membendung air matanya. “Semoga Allah S.W.T permudahkan segala urusan ke atasnya” kata Coach lirih.

fatima05