Dalam pembuatan biodiesel pohon jarak, limbahnya bisa dibuat dalam bentuk kepingan yang dapat dibakar untuk menghasilkan listrik dan dapat digunakan untuk pupuk. Kepingan ini beracun untuk ternak tapi toksinnya dapat dipisahkan sehingga dapat digunakan untuk pakan ternak. Proses ini juga menghasilkan glycerine, yang bisa digunakan untuk membuat sabun. Tumbuhan jarak pagar atau jatropha curcas mulai menghasilkan biji dengan minyak yang bagus setelah berusia 3-5 tahun, dan akan menghasilkan biji untuk agrofuel selama 35-40 tahun.
Mungkin anda bertanya ‘apa fungsi pak Milus?’. Saya membuka mulai dari merintis penanaman, walaupun bukan saya langsung tetapi keluarga saya (karena saya di Jerman), membantu membesarkan hingga ke tingkat industri dan memperbesar ekspor. Karena saya lebih tertarik memasarkan bio-diesel di Jerman, BUKAN soal procurement.
Apakah anda memasarkan produk di Indonesia atau di Jerman atau di negara manapun sebetulnya kurang lebih dasar dasarnya sama: selling and marketing. Faktor kultur memang sudah pasti ada, tapi bagaimana kitanya kemudian mengikuti kultur tersebut. Jangan pernah terbalik.
Itu sebabnya my coach, Susi R, mengarahkan sebelum memulai bisnis untuk lebih dulu mempelajarinya secara seksama, termasuk mempelajari segala aspek di dalamnya. Sebagian besar orang bekerja sangat keras di bisnisnya mencapai target bulan demi bulan, tahun demi tahun, tapi pada akhirnya masih saja miskin. Menyedihkan memang, tapi ini benar adanya.
Kalaulah kejatuhan itu akibat minimnya pengetahuan berbisnis maka masihlah bisa dimaklumi. Namun tidak sedikit yang gagal berwiraswasta akibat non teknis. Gampang, jawab saja pertanyaan ini,
· Apakah Anda menghabiskan semua uang untuk barang-barang yang membuat Anda senang, atau Anda menginvestasikannya menjadi aset yang menghasilkan uang?
· Apakah Anda menghabiskan uang hasil kerja keras untuk beli gadget, pakaian, aksesori, hiburan, makanan, travelling, hadiah untuk keluarga, kerabat dan teman?
Saya bersyukur dididik di lingkungan perguruan Unisyn dimana saya selalu diarahkan menginvestasikan uang hasil kerja keras untuk membeli saham atau investasi lainnya, atau membayar uang muka rumah kecil/apartemen/ruko yang kemudiannya bisa saya sewakan.
- Atau membeli bisnis franchise yang sederhana, yang bisa menghasilkan pendapatan stabil dalam 3–6 bulan setelah bisnis berjalan.
- Atau membeli emas yang mudah naik nilainya.
Kebanyakan orang akan menghabiskan semua uangnya dengan begitu saja dan ini berakibat ia tetap akan bekerja keras, terus dan terus. Hingga suatu ketika orang tersebut akan mengeluh bahwa pekerjaan terlalu keras dan gaji terlalu kecil, biaya hidup terlalu tinggi, bos bertambah kaya, sementara dirinya hanya bertambah tua. Orang itu akan memiliki manajemen keuangan yang payah dan kebiasaan buruk dalam menghabiskan uang.
Jadi, pertanyaannya dari coach Susi pertama kali sebelum saya terjun ke bisnis adalah, “Apakah dr Milus ingin situasi finansial di tahun tahun ke depan jadi selalu sama saja seperti sekarang? Atau Anda menginginkan lompatan kuantum dalam hal pendapatan?“
Saya disadarkan bahwa masalahnya bukan pada besarnya penghasilan saja melainkan juga masalah sebenarnya adalah soal manajemen dan kebiasaan menghabiskan uang yang buruk.
Di awal memulai bisnis saya diminta oleh coach untuk lakukan financial check-up kemudian melakukan budgetting techniques. Saya bukan orang keuangan tapi diapun (coach) bukan. Namun memahami dan menguasai soal keuangan memang menjadi keharusan semua orang.
Kemudiannya masih banyak step step yang diajarkan seperti:
· Edukasi diri sendiri secara finansial
· Komitmen pada diri sendiri untuk membayar semua utang, Berhenti membuat utang-utang baru,
· Tentukan tujuan finansial sendiri.
· Tentukan jenis arus kas yang diinginkan
· Atur ulang budget bulanan
Setelah Basic Personal Finance diperbaiki barulah coach melatih ilmu pemasaran, mendorong saya melampaui target penjualan dan mengerti bahwa aktivitas pemasaran itu mirip lari maraton dalam banyak hal dan segi. Kemudian topik yang sudah sering dibahas di milis: Alasan atau Hasil?
Akhirnya sampailah moment bersejarah saya saya nantikan itu tercapai, meraih Unstoppable Income di tahun 2009. Kemudian dilanjut pencapaian Financial Independent setahun berikutnya dan berarti pula waktunya bisnis bio-diesel dan seluruh bisnis lainnya yang selama itu saya tekuni sudah bisa saya tinggalkan, selama lamanya. Disitulah dahsyatnya sistem life survival dari Unisyn. No business but money keeps coming!
Setelah moment penerimaan Slave Brachelet sebagai tanda perolehan Unstoppable Income saya lewati, tibalah pencapaian selanjutnya > Financial Independent.
Apa yang ingin saya ceritakan adalah suasana ketika upacara pencapaian Financial Independent. Saya lulus dari banyak ujian kehidupan dan sudah seharusnya saya menganggapnya sebagai sebuah pengalaman yang menyenangkan. Coach Susi mengatakan kalau saya memang adalah yang terbaik dalam melakukan apa yang diperintahkannya kepada saya dan juga dalam hal mengikuti sistem yang ada.
![picturetopeople.org-4b3cb0b24ce410a4822c765a4950fb233b8ccd18284c75c46a](https://universalsynergy.wordpress.com/wp-content/uploads/2012/12/picturetopeople.org-4b3cb0b24ce410a4822c765a4950fb233b8ccd18284c75c46a.jpg?w=593)
Milus Nyunting
Di sini saya berdiri, bangga bahwa saya selalu patuh pada indoktrinasi perguruan. Saya seorang manusia, seorang pemikir, pencari pengalaman hidup. Kini saya bukan lagi sebagai karyawan, pekerja, orang yang terjebak dalam pengulangan, seorang budak di dalam sistem yang mengurung dirinya. Sekarang, saya telah berhasil menunjukkan kalau uanlah yang menjadi budak saya, bukan sebaliknya. Ini semua antara lain karena saya selalu melakukan apa yang disuruh kepada saya secara ekstrim baik, tanpa reserve. Di saat orang lain duduk melamun apakah di rumahnya atau dimana saja, saya bercucuran peluh malah rekan seperguruan ada yang bilang ‘sampai bercucuran darah’.
Saat orang orang lain asyik bercengkerama dengan anak/istri/suami atau asyik melakukan hobi-hobi mereka, saya harus mau menahan dulu kesemua itu, mengelus elus dada hingga tiba waktunya. Saya telah bekerja keras untuk mendapatkannya dan kini tiba saatnya saya luangkan waktu yang pernah saya sengaja tunda. Apakah itu menunda acara berharga bersama anak/istri atau berkutat di rumah sakit mencari tambahan uang.
Saya bersyukur sudah berada di tempat pelatihan yang tepat dimana bukanhanya berat dalam hard skill saja yang diajarkan melainkan juga membekali diri dengan ketrampilan hidup, yang memerlukan ketrampilan berkomunikasi, berdiplomasi, hubungan antar personal, dan lain-lain.
![405813_1822905550182_97400496_n](https://universalsynergy.wordpress.com/wp-content/uploads/2012/12/405813_1822905550182_97400496_n.jpg?w=306&h=409)
Lenny Nyunting
Setelah coach Susi menyematkan Insignia Unisyn sebagai bench mark Financial Independent, Susi menuangkan red wine ke gelas dengan tak lupa dia cemplungkan sebuah strawberry. Proses ini diiringi lagu Today dari John Denver sebagai background music. Dengan santai gadis jelita ini menyerahkan gelas berisi wine tersebut ke saya agar saya terima. Saya tidak tahu harus apa yang saya lakukan, tetapi ungkapan rasa terima kasih saya malah berujung dengan secara spontan saya jatuhkan kedua lutut di lantai dan tindakan saya ini rupanya diikuti oleh Lenny istri saya dan kedua anak saya. Muka menunduk tak sanggup memandang wajah coach. Jujur, tak biasa saya sebagai lelaki menangis, tetapi moment itu begitu luar biasa dalam artinya bagi saya. Sambil terus air mata saya jatuh, saya berkata terbata bata ke coach: “ibu Susi dulu yang minum barulah sisanya murid Milus punya hak…” seumur hidup baru kali itulah saya memanggil coach saya yang jauh lebih muda usianya dari saya dengan sebutan ibu. Susi tersenyum, dia minum sedikit dan kemudian diberikan ke saya. Gelas itu tidak langsung saya minum melainkan saya minta Lenny untuk meminumnya dulu kemudian kedua anak saya dan terakhir barulah saya minum habis. Selesai minum saya berkata ke coach:”berkat kesuksesan ini dari coach harus saya berikan, bagi bagikan ke keluarga saya”. Susi tersenyum mengangguk.
![Susi41](https://universalsynergy.wordpress.com/wp-content/uploads/2019/11/a1267-susi41.jpg?w=305&h=341)
Coach Susi
My Coach – Sleeping Beauty
Mungkin dari beberapa peristiwa FI Recognition baru pada keluarga sayalah ritual itu dirubah sedikit prosedurnya. Biasanya Wine langsung diminum oleh simurid dan strawberry dimakan habis tanpa melibatkan coach sama sekali. Namun bagi saya kesuksesan yang sudah saya capai tidak akan pernah ada tanpa adanya andil dari coach.
Selesai upacara coach Susi bergegas pergi meninggalkan banquet hall hotel yang saya sewa, Viktualienmarkt. Iseng saya tanya ‘dari sini mau kemana?’. Dia jawab tanpa pandangannya sedikitpun dia arahkan ke kami, kebiasaan dia yang tidak bagus….sambil berkata:
“Ich möchte meinen Mann zu sehen, bei Cawang, Jakarta”….(I want to see my husband, @ Cawang, Jakarta…)
Okay coach, kangen ya….segera punya baby ya……saya doakan….
You must be logged in to post a comment.