Konsep Dasar Bisnis

Author: Kim-ly Mai
Konsep Dasar Bisnis khas Unisyn.
Ada 2 konsep utama:
  1. Z Theory
  2. Zero Sen
Theory Z by William Ouchi - ToolsHero
Z Theory (Teori Z) ciptaan  William G Ouchi merupakan tandingan dari teori X dan Y dari Douglas MacGregor. Teori ini berlandaskan falsafah manajemen Jepang.
Tidak usah heran nuansa manajemen gaya Jepang (Nihonteki Keiei) sangat dominan terasa di setiap bisnis yang sudah atau sedang dikerjakan oleh siswa siswi perguruan. Antara lain mudah dikenali diterapkannya 5s yangberasal dari bahasa Jepang yang artinya
  • SEIRI (Membuang yang tidak perlu),
  • SEITON (Menempatkan barang pada tempatnya),
  • SEISO (Menjadikan area kerja bersih),
  • SEIKETSU (Standarisasi prosedur 3S yang pertama),
  • SHITSUKE (Disiplin dari diri sendiri).
kemudian ke5s ini dikaitkan dengan Muda (waste), Mura (Inconsistent) dan Muri (Overload).
Lalu, beberapa style Jepang yang diterapkan antara lain:
  • Lifetime Employment (Shushinkoyo). Sebelum direkrut diseleksi dulu dengan sangat amat ketat, tapi begitu diemploy akan berlaku kebijakan ini
  • Job Rotation (cukup jelas)
  • Promosi berdasarkan Senioritas
  • Ringi – gaya pengambilan keputusan yang bottom up
  • Oyabun Kobun – sistem bapak dan anak dalam hubungan atasan bawahan dan perusahaan dengan perusahaan perusahaan satelit (Zaibatsu)
  • Just in Time
Kemudian terkait dengan Zero sen, sebetulnya ini hanya istilah mengambil nama dari pesawat tempur zaman PD2, Mitsubishi Zero. Inti pokoknya sebetulnya adalah ZERO DEFECT. Berkaitan dengan ZD ini adalah:
  • TQC – Total Quality Control dimana pengendalian mutu dilakukan dari tahap awal hingga akhir dan terpadu
  • Sehubungan dg TQC dilakukan QCC – Quality Control Circle. Ciri khasnya adalah seringnya dilakukan meeting untuk problem solving minimal seminggu 1x. Di Infinity dilakukan dalam bentuk Biz Match
  • Kaizen atau continous improvement.
  • Zero Inventory termasuk didalamnya penggunakan Kanban system.
  • Zaibatsu yaitu pembentukan perusahan perusahaan satelit
Penerapannya sudah tentu tidak sesederhana itu. Contohnya dalam usaha tercapainya zero inventory, ada istilah lagi yg dinamakan “Throwing back again the porcupine”. Bayangkan saja jika saya melempar seekor landak ke arah anda, sudah pasti anda akan melempar kembali landak itu apakah ke saya lagi atau ke arah lain. Demikianlah metodenya bagaimana cara meraih zero inventory dalam bisnis. Inventory akan diusahakan digeser atau di’lempar’kan lagi ke zaibatsu