22 September part 3 End

Author: Kim-ly May

Dibantu terjemahkan oleh Sri Rachmiati 
05b

Sri Rachmiati

Upacara minum teh yang menjadi ciri khas ritual perayaan hari jadi Unisyn, meniru ritual tradisional Jepang dalam menyajikan teh untuk tamu. Tehnya menggunakan teh bubuk matcha yang dibuat dari teh  yang digiling halus disebut matchadō, sedangkan bila menggunakan teh hijau jenis sencha disebut senchadō. Matcha ini mulai dikenal pada abad ke 12, jenis baru dari teh, yaitu matcha, mulai diperkenalkan, pertama kali digunakan dalam ritual keagamaan di biara Budha.Di Jepang sendiri minuman teh mulai diperkenalkan pada abad ke 9 oleh seorang biksu Budha dari Cina. Dari situlah, teh mulai dikenal oleh warga Jepang dan mulai menjadi kebudayaan Jepang.

Pada mulanya di Cina kebiasaan minum teh pada awalnya hanya sebagai pengobatan dan seiring waktu teh juga dinikmati sebagai minuman biasa yang menyenangkan.

Budaya minum teh dan langkah-langkah persiapannya sangat terpengaruh oleh agama Budha, terutama dari sekolah yang kemudian dikenal di Jepang sebagai Zen. Pada abad ke 12, samurai-samurai mulai meminum teh ini, dan dasar-dasar upacara minum teh mulai dibuat. Pada abad ke 16, tradisi minum teh ini telah menyebar ke seluruh lapisan masyarakat di Jepang.

Dalam upacara minum teh di Unisyn, teh disiapkan secara khusus oleh para murid, terutama seorang murid level pemula akan dipercayakan sebagai Tea Master. Upacara diikuti oleh seorang coach dan beberapa murid dibawahnya langsung (direct students). Ritual dilakukan di ruangan khusus. Untuk dapat menjadi murid yang tahu Chanoyu, si murid haruslah mengikuti sesi training khusus Chanoyu, biasanya sekalian diajarkan dalam program Away Weekend. Murid juga bertanggung jawab dalam mempersiapkan situasi yang menyenangkan termasuk memilih lukisan dinding (kakejiku), bunga (chabana), dan mangkuk keramik.

Acara minum teh bisa dilakukan di rumah, dojo (tempat pelatihan), hotel atau apa saja dari jenis special tea room, tea house bahkan jamuan tea afternoon di luar ruangan. Meski terkesan sangat sederhana, tapi murid harus mempersiapkan segala hal yang dibutuhkan dengan rapi dan sangat sempurna termasuk cara penyajian seperti gerakan tangan dari pertama meracik minuman hingga akhir perjamuan.

Sebelum acara dimulai, Coach bisa menunggu di ruang tunggu sampai murid selesai melakukan semua persiapan. Selanjutnya, coach akan diminta berjalan secara simbolis sebagai sebuah upaya untuk pembersihan diri dari kotoran di luar rumah. Coach diminta untuk mencuci tangan dan mulut mereka dengan memakai air yang mengalir misalnya dari wastafel. Selanjutnya murid akan menerima para coaches ruang utama perjamuan melalui pintu utama.

Acara minum teh bisa dimulai dengan diawali proses pembersihan dan persiapan peralatan mulai dari mengambil mangkuk, sendok teh dan peralatan pendukung yang lainnya. Peralatan yang biasanya dipakai tersebut antaralain Okama (alat pemanas air), Mizu sashi (wadah air bersih buat ocha), Koboshi (tempat wadah untuk mencuci bekas teh), Onatsume (gelas tempat ocha), Ocha syaku (ocha untuk sado), Cha sen (alat buat mengaduk teh), Hisyaku (centong air), Senshu (kipas), Kaishi(tempat okashi/makanan untuk minum teh), Kashi kiri (alat pemotong kue), Ojiku (kaligrafi), Ikebana (rangkaian bunga).

Related image
Posisi duduk selama melakukan upacara minum teh dilakukan dengan posisi dada tegap dan kaki dilipat ke belakang, disebut seiza. Semua peserta upacara ini wajib duduk seiza, atau bahkan berjalan dengan menggunakan lutunya untuk bergerak selama masih mampu. Sebetulnya ini terkait t
eknik pembelaan diri yang dilakukan dalam kondisi duduk di sebut suwari waza. Teknik ini memiliki runutan sejarah Jepang di masa lalu. Dalam pertemuan formal Secara teoritis, ini akan membuat seseorang lebih sulit untuk menyerang, namun cara duduk seiza ini adalah cara formal untuk menerima tamu dan tidak semua tamu bisa dipercaya. Dalam posisi duduk pun, bisa saja seseorang menyerang dengan senjata. Di dunia bela diri, teknik bela diri dengan cara duduk seiza masih dipertahankan dalam bela diri tradisional seperti aikido, aikijujutsu, atau beberapa aliran jujutsu lainnya. Tehnik ini memerlukan keluwesan bergerak dengan kedua lutut, baik bergerak kedepan kebelakang atau bahkan memutar tubuh, semuanya betumpu di atas lutut. Latihan tehnik bela diri dengan cara duduk bisa melatih posisi tubuh, melatih seseorang untuk menggunakan pinggul, lutut dan kaki untuk bergerak leluasa.

Image result for seiza

Kemudian murid chanoyu, murid paling yunior, akan mulai menyiapkan teh dan memberikan cangkir satu per satu kepada coaches, murid senior. Coach pria akan diberi cangkir yang bentuk dan warnanya simpel, sedangkan coach wanita diberi cangkir khusus dilukis bunga – bunga liar di hutan.

Pertanyaan umum tapi yang membedakan ritual Unisyn dengan minum teh ala Jepang: siapa yang menuang the dari poci ke cangkir? Murid? Bukan! Si Pelatih bertugas menuang teh ke semua cangkirnya murid murid.

Meminum teh tidak bisa sembarangan. Mangkuk teh yang disajikan diletakkan dengan sangat hati-hati karena yang menyajikan harus memastikan bahwa motif terbaik dari mangkuk teh tersebut harus menghadap ke arah coach. Karena itu adalah sisi yang paling baik, maka tidak sopan pula bagi murid untuk meminum langsung dari sisi tersebut. Jadi peminum teh juga harus memutar mangkuk teh agar posisi motif menghadap tuan rumah sebagai tanda terima kasih dan menghormati.

Selanjutnya, masing – masing murid diminta meletakkan cangkir di telapak tangan kiri, lalu tangan kanan memutar cangkir 180 derajat dalam 3 putaran sehingga gambar bunga akan terlihat menghadap dibagian depan tepat pada wajah murid wanita. Hal tersebut dilakukan agar murid dapat mengetahui bahwa murid mereka sangat menikmati teh yang disajikan. Jika lupa melakukannya, anda akan dianggap tidak sopan dan hal ini bisa menyinggung coach anda.

Untuk menghormati coach, ketika teh telah habis, murid harus tetap menjaga sikap tubuh yang sopan tapi membuat suara lembut seperti sedang menyeruput teh panas. Hal ini dilakukan agar coach mengetahui bahwa murid benar – benar suka menikmati sajian teh yang mereka berikan. Selanjutnya laplah cangkir dengan memakai tangan kanan. Ketika ingin mengembalikannya ke murid yang bertugas jadi tuan rumah, putarlah cangkir sekali lagi dengan berlawanan arah jarum jam.

Upacara minum teh ini banyak mengandung makna kehidupan. Prosesi saling memberi hormat antara murid dan coach, antara murid yunior dan senior. Prosesi pemberian kue manis atau okashi yang mana harus dihabiskan oleh murid merupakan bentuk penghargaan dari murid sebagai rasa syukur juga sebagai bentuk penghormatan. Pada saat Tea Master membuat teh, setiap gerakan yang dilakukan sangat hati hati dan penuh kesabaran dan tidak boleh tergesa gesa hal ini bermakna seseorang harus melakukan sesuatu secara hati hati dan sabar.

Saya pernah berkesempatan ketemu salah satu founder awal Unisyn – mr Yoshihara Osamu di Jepang. Beliau mengatakan bahwa upacara minum teh di Unisyn itu sakral sifatnya. Sekaligus menggambarkan bahwa “yang penting bukan ketika teh dihirup melainkan bagaimana proses membuatnya”. Dalam proses pembuatan teh lalu menghidangkannya dengan aturan yang gemulai alami membuat kita teringat “diri”, teringat alam, teringat perjalanan hidup, teringat darimana kita datang da ke arah mana kita pergi. Sejalan filosofi Tao; Harmoni, keseimbangan adalah “jalan hidup” yang setiap kali harus di rawat, ditata, dilatih dalam proses gemulai. Halus. Tak terburu buru”

 

22 September part 2

Author: Kim-ly May

Dibantu terjemahkan oleh Sri Rachmiati

 

Mereka, murid murid yang sudah berada di Square 11 (Universal Responsibilities) ke atas punya ungkapan sendiri yang ditujukan kepada para murid murid yunior di Square 10 ke bawah, terutama yang belum lama meraih EF. Pertanyaan seperti: kapan kamu akan tinggalkan semua kemewahan itu? Tinggalkan segala kesenangan dan kenikmatan itu? Kapan mulai mengikuti kami? Hidup jauh terpencil? Ya, para murid Square 11 ke atas mulai menyepi. Lagu Goodbye Yellow Brickroad seakan mewakili advis dari para senior itu murid murid di bawahnya…


Murid murid Unisyn back to nature dan mengikuti peradaban 10.000 tahun lalu di fase Agricultural farming and settlements. Mereka beli tanah luas, pindah dan menetap di sana beserta orang orang yang mereka telah percaya dan sayangi (banyak masih berasal dari keluarga). Hidup mereka dari hasil ternak, tani, kebun atau perikanan yang dikelala oleh kerabat dan penduduk lokal…dan selebih waktunya untuk mendekatkan diri dan mengabdi kepada Tuhan.

When are you gonna come down?
When are you going to land?
I should have stayed on the farm
I should have listened to my old man

(The old man yang dimaksud sudah tentu adalah The Chef)

You know you can’t hold me forever
I didn’t sign up with you
I’m not a present for your friends to open
This boy’s too young to be singing, the blues

So goodbye yellow brick road
Where the dogs of society howl
You can’t plant me in your penthouse
I’m going back to my plough

Kini kita tinjau dulu persiapan ulang tahun…

Persiapan ulang tahun Unisyn di tahun ini menjadi sedikit berbeda, bukan karena usia perguruan yang mencapai 31 tahun melainkan tindakan pelaksanaanya diubah. Kalau dulu yang sudah sudah selalu ritualnya adakan minum teh ala Jepang, selesai, kini sebelum acara itu diadakan perayaan bersama sedikit perwakilan dari anak anak Yatim Piatu dan perpanjangan acara dilakukan seluruh murid murid yang disebar ke seantero nusantara sebelum tanggal 22 September itu ditambah konfirmasi transfer uang ke berbagai yayasan Yatim piatu around the World. Barulah di hari jadinya tanggal 22 seremonial minum teh dilakukan.

Sudah sejak beberapa minggu lalu, murid murid Unisyn datang dari berbagai penjuru dunia. Khusus di Jakarta ini sebetulnya hanya ada 14 murid yang langsung berguru dengan The Chef. Mereka adalah:

  1. Dewi Ratna
  2. Yvonne Smith
  3. Yuningsih Ambar
  4. Lily Florencia
  5. Sonny Wahyu Wicaksono
  6. Susiana Rusanti
  7. Brigitta Nelleke Mantouw
  8. Dianty Aswita
  9. Aylen Kwok
  10. Shobha Chugani
  11. Wiwiek Setyawan
  12. Kim-ly Mai
  13. Setia Kelana
  14. Esmeraldina Trilobita

Kimly02

22 September part 1

Author: Kim-ly May

Kim02a

    1. Joined 2001

    2. Reference: HD Coach

    3. Coach: HD Coach

    4. Financial Independent 2003

    5. Financial Freedom 2004

    6. Time Freedom 2005

    7. Economically Free 2006

 

 

Dibantu terjemahkan oleh Sri Rachmiati

Going to San Francisco
To live my life away
Had to search for 15 years
To crash for just a day

I needed my revival
But I guess it never came
You know the summer brought the winter
And they both forgot my name

Reaching out for someone
Tell me what more can I say
Are you going my way


Itulah kisah saya kurang lebih yang jadi sejarah hidup saya waktu dengan gembira “diangkut dari Pulau Galang di Indonesia” dan pertama kali menginjakkan kaki di Amerika, San Francisco.

Setelah lebih dari 15 tahun dan saya mencapai EF di tahun 2006, sama seperti para EF operatif lainnya, mulai mengejar fase berikutnya Oneness Unification (MKG) atau meninggalkan dunia penuh materi yang fana; masuk ke fase Brahmins.

 

Cold Approach
SQUARE CHATURVARNA Brush Contact 外国人
0 Casuals
1 SHUDRA WORKFORCE Associates 25% Student NON STAFFS
2 Recruits 50% Student
3 Aspirants (Cadets) Cadet (75%) Jr. Staffs
4 VAISHYA ENTREPRENEUR Ensign 100% Student Staffs
5 Operatives Operatives Team Leaders
6 Sr. Operatives Second Officers
7 KSHATRIJA KNIGHT Officers Officers Chief Officers
8 Sr. Officers Commanding Officers
9 Master Executive Vice Principal
10 BRAHMINS EMISSARY Head Master Principal
11 Chargé d’affaires   Consigliere
12 ENVOY   HD Coaches

To Be A Millionaire

Zuhaida04

Author: Zuhaida Rashid

Dahulu sebelum saya menyertai Unisyn latihan, hidup saya susah kerana semua perniagaan yang saya ceburi tidak menjadi. Selepas menjadi Operative Unisyn, perniagaan dan diri saya lebih terurus. Hari ini empayar perniagaan saya telah berada di seluruh Malaysia, Singapura dan Indonesia.
Saya juga telah mulai melahirkan ramai jutawan dibawah naungan di bawah bimbingan saya. Kini saya mampu memiliki rumah, kereta, motosikal berkuasa tinggi, dan boleh bercuti keluar negara.

 

Sebelum ini saya hampir patah semangat dalam menjalankan perniagaan yang telah dijalankan selama hampir 10 tahun. Ketika itu, hanya kami berdua dan dibantu oleh 3 orang pekerja sambilan saja (Right Hands) yang menjalankan program tersebut tetapi kami merasa puas. Kami amat berterima kasih kepada Pak Cik Tauhid yang sanggup meluangkan masa untuk membimbing dan menjadi juru latih bisnes untuk kami. Kami yang mulanya jahil tentang bisnes kini sedikit-sebanyak lebih berilmu tentang bisnes. Kami akan terus melangkah jauh. Ternyata Unisyn adalah suatu program yang akan mentransformasikan hidup 360 darjah! Dengan bercucuran air mata mengalir saya terus menggunakan Unisyn untuk terus mengembalikan semangat. Pada saya semangat ini semakin kuat untuk terus maju bersama keluarga disamping dapat membantu insan sekeliling saya.

Alhamdulillah kerana Allah menguji saya sebelum ini dengan kesusahan, tetapi hari ini di gantikan balik dengan kesenangan.

Saya bertemu dengan jurulatih Encik Tauhid diperkenalkan oleh Wan Azizah, kawan rapat saya. Pak Cik dalam perkenalan itu telah bagi nasihat dan semangat yang banyak dan memberikan saya satu suntikan serta energy yang luar biasa hebat untuk saya mencapai impian yang sebelum itu saya masih belum dapat. Saya mulai dapat merealisasikan impian saya perlahan lahan.

Sekembalinya saya dari Progran Unisyn Energy Re-treat (Away Weekend) di Lnagkawi – pada bulan November 2009 saya telah mendapat sesuatu yang amat luar biasa dan keajaiban yang tidak diduga sama sekali kerana keajaiban ini tidak dapat untuk saya gambarkan dan ceritakan pada sesiapa pun. Biarlah hanya saya sahaja yang mengetahui kelebihan dan keajaiban yang saya dapat.. Ajaibnya seperti tidak mempercayai tidak ada sebarang halangan untuk sampai menuntut ilmu tersebut.

Sebelum menghadiri Away Weekend itu, kami (saya dan suami) berdua disamping cuba berniaga, kami juga hanyalah sekadar ajen insuran yang biasa-biasa dan mendapat komisyen bulanan cukup-cukup sahaja. Setelah menghadiri kelas T3 banyak kali dan dengan sokongan jurulatih saya, juga dengan tahap keyakinan yang tinggi yang kami perolehi melalui T3 Unisyn, kami teruskan juga, akhirnya Alhamdulillah pada bulan Mei 2011, bukan sahaja di Malaysia tetapi juga bermulalah era perniagaan saya Singapura! Tetapi pasti dan yang penting saya sudah melangkah ke alam JUTAWAN. Hidup saya sekarang ini telah berubah.

Dengan Unisyn juga saya dapat gunakan untuk membantu anak-anak saya menjadi cemerlang dan berjaya dalam peperiksaan yang mana sebelum ini anak lelaki saya tidak pernah lulus dalam mana –mana peperiksaan tidak kira ujian ataupun peperiksaan akhir tahun. Tapi kini anak lelaki saya telah berjaya dan terpilih masuk ke Asrama Menengah Agama Intergrasi di Dengkil. Saya bangga dan amat bersyukur sekali kerana telah diberi peluang masuk ke dalam program pelatihan Unisyn. Saya mengaplikasikan Unisyn dalam semua urusan harian sepeti perniagaan, hubungan sosial dan kesihatan. Pengalaman manis yang saya alami antaranya ialah dapat menenangkan jiwa orang yang sedang marah dengan sekejap sahaja. Saya juga lebih sensitif dengan kehadiran makhluk-makhluk halus yang hadir dalam mimpi sekiranya saya melalui ‘kawasan’ mereka. Baru saya percaya yang jin atau hantu juga mempunyai bangsa yang pelbagai sepeti cina, india, dan melayu.

Saya mendapat pendapatan melebihi apa yang di jangkakan, pendapatan yang dimiliki bergantung pada pemikiran atau minda bawah sedar namun berkat ilmu yang pak Cik Tauhid ajar dan dengan izin Allah, saya dapat menyelesaikan masalah seperti bil-bil yang tertunggak, hutang bank dan dapat simpan duit untuk simpanan peribadi.

Saya dapat merawat penyakit sendiri dan keluarga dari jauh menghantar energy pada sesuatu yang hendak di lakukan sebelum memulakan kerja. Walau bagaimana cara dugaan saya dapat melalui dan mengahadapi dengan baik dan lancar. Saya dapat menambahkan lagi perniagaan dan kini membuka pusat rawatan untuk penyembuhan. Dengan izin Allah dan berkat ilmu yang saya pelajari dapat banyak perubahan dalam hidup.

Setelah menghadiri beberapa pelatihan program Unisyn saya merasa lebih bersemangat untuk terus bangun. Dengan teknik-teknik dan ilmu yang dipelajari, kami telah menjalani proses perubahan hidup ke arah yang lebih sukses dan kaya. Kami juga telah dapat mengecapi hidup yang lebih tenang dan bahagia berbanding dengan hidup kami yang kusut sebelumnya.

Kemudiannya saya mempunyai pelajar, Operative Norhaslinda, berasal dari negeri Selangor dan kepakaran dia adalah sebagai Juru Solek Profasional dan banyak menerima tempahan untuk solekan makan malam, perkahwinan dan pelbagai acara koperat dimana pelanggannya terdiri dari golongan biasa dan profasional serta Royal. Dulunya beberapa tahun itu perniagaannya kurang memuaskan kerana keadaan ekonomi negara kita tidak sihat dimana ramai pelanggan terpaksa mengawal perbelanjaan mereka untuk perbelanjaan harian sahaja. Selepas dari peristiwa itu bermacam-macam peluang busines dia buat tetapi ia tidak berkekalan dan sehinggalah pada bulan Oktober 2011 saya telah membawanya ke Kursus T3 Unisyn di Kuala Lumpur dimana pada ketika itu dia tidak di beri tahu langsung tentang kursus ini. Selepas 2 kali dia mengikuti kursus ini baru dia faham kenapa saya sebagai kawan rapatnya membawanya ke kursus T3 yang mana bagi saya sangat-sangat perlu bagi semua orang yang ingin kaya dan barjaya dalam apa jua.

Bak kata jurulatih saya: Hanya kita sahaja yang boleh merubah diri kita sendiri. Jadi buatlah keputusan dengan bijak kerana setapak kita melangkah kita dekat dengan kejayaan, Kekayaan, Kebahagian, Keharmonian dan Keberkatan Insyaallah.

Terima Kasih kepada juru latih saya pak Cik Tauhid dan pasti juga Cik Gu, jurulatih yang senantiasa dipanggil ‘Bapa Besar’ atau Dato. Kami mendengar bahawa di indonesia semua murid memanggilnya Aki/Eyang. Ilmu Dato memang berbeza dengan apa yang yg saya pelajari selama ini.

Electric Car

Author: Elyna Kristina Sutanto

65db00f057bd5f3ab3c447c0209edf49_140_square

Elyna Sutanto

Coach: Dianty Aswita

Sudah lama saya mengidolakan orang ini, bahkan jauh sebelum saya diterima sebagai murid Unisyn; sewaktu saya menjadi murid Equitas Club. Saya melihat banyak unsur kehebatan dalam dirinya. Bukan cuma telah menjadi murid EF dengan penghasilan pasif setiap bulannya hingga kini merupakan tertinggi di kalangan murid perguruan – lebih dari 5 milyar rupiah namun masih ada banyak lagi. Bukan sekedar gelar S3 plus profesor di bidang matematika melainkan berbagai skill yang bikin banyak orang angkat topi; mulai dari kemampuan menerbangkan pesawat, menembak jitu hingga bela diri Krav Maga dari Israel. Dialah Susiana Rusanti.

Susi05

Namun setiap kali saya utarakan niat saya ketemu beliau selalu dihalangi oleh coach saya sendiri, Dianty. Karena saya gigih meminta untuk ketemu muka akhirnya Coach menyaratkan agar saya lulus dulu MOS (Men of Steel ) Square 5. Nah, begitu lulus masa Pembajaan itu bergegas saya menagih janji Coach untuk bertemu beliau itu.

Lewat malam tahun baru 2020 hujan deras membasahi hampir semua tanah NKRI. Tak lama berselang HP saya berdering. Ternyata dari Coach Dianty. Sudah tahulah pastinya mau berikan ucapan Selamat Tahun Baru, tapi ternyata bukan cuma itu. Ada berita gembira yang telah lama saya nantikan. “ Lyn, jadi mau ketemu teh Susi kan?”. Sudah tentu jawaban saya mengiyakan. “Dari agendanya siteteh bakal ada di Jakarta pada tanggal 5 pagi…”

2018-02-03

Tongtek

Sudah tentu saya menyanggupi waktu dan tempat dimana saya akan ketemu beliau. Diantar Coach mobil kami bergerak menuju area yang baru saja surut dari banjir, daerah Bukit Duri tepatnya disebut Tong Tek. Saya tidak berani bertanya ke Coach kenapa siteteh sepagi itu sekitar jam 6 sudah berada di tempat itu. Saya diam saja. Begitu mobil yang kami tumpangi melintas di jembatan penghubung jalan Bukit Duri Utara, dari kejauhan terlihat mobil putih Nissan Leaf. “Itu, mobilnya Susi…” jelas Coach.

nissan-leaf-front-angle-low-view-579404

Nisaan Leaf

Nissan, coach?” tanya saya.

Ya, tapi bukan sembarangan Nissan. Itu mobil listrik. Karena semua murid Unisyn dihimbau untuk mengganti mobilnya jadi mobil listrik… Begitu turun, akan saya perkenalkan ke Susi sebelum saya jalan lagi, mau kembangkan Relasi disitu…dekat situ ada bengkel mobil; yang punya koh Kusuma”

Coach tidak ingin ngobrol dulu dengan Susi?”
“Buat apa? Dia sesama Unisyn, seperti saya. Manusia biasa”. Coach agaknya menangkap rasa heran saya kenapa dia tidak mau menemui dulu bu Susi. “Itu kan kamu, Lyn. Kamu menganggap seolah olah dengan tatap muka dengan si Doktor kemudiannya akan berakibat melesatnya karier kamu di Unisyn..”Coach bicara demikian sambil beri sedikit senyum yang terkesan agak mengejek. “Nah sepertinya itu mbak Susi sedang duduk di kedai soto mie itu…”

Saya melihat kearah telunjuk Coach dan benar, di gerai soto mie duduk 2 orang wanita. Mobil Dianty meninggalkan saya dan saya merapat kesana. “Saya akan perbaiki Coach. Terima kasih pagi ini sudah dampingi saya” kemudian dijawab senyum manis oleh Coach saya, Dianty.

Image result for nyuk moi picture

Nyuk Moi

Beberapa langkah mendekati tempat soto mie, terlihat seorang polwan mendekati saya dan menyapa:”ibu Elyna ya?” Saya mengangguk. “Bu Susi sudah dari tadi menunggu.” Saya dan polwan jalan mendekati mereka. Susi menoleh ke arah kami, langsung berdiri dan setengah membungkuk memberi hormat,”selamat pagi, bu dokter”.

Pagi bu…doktor. Lebih hebat ibulah. Bukan cuma doktor lagi…” saya memberi hormat ala Unisyn. Tangan kanan membentuk “pisau tangan” tegak lurus di depan dada sedang tangan kiri membentuk 2 jari victory dengan ujung telunjuk menyentuh titik tengah diantara alis mata.

Bu Susi memperkenalkan seseorang yang duduk di sebelah kanannya. Seorang ncim ncim (nenek). “Ini ncim Nyuk Moi. Terus terangnya sih saya juga baru kenal ncim ini pagi tadi…”

ya tapi dia orang udah saya anggap kayak saudara saya nih. Bu Susi…” Nyuk Moi menimpali.”duduk sini nci…” 

Saya duduk disebelah Susi, yang duduk diantara saya dan Nyuk Moi. Seperti tengah bermimpi, saya seakan tak percaya kalau yang duduk persis di sebelah saya adalah orang yang selama ini saya idolakan. Sejenak, saya seperti terdiam terpana, masih tak percaya kalau seorang murid terkaya di Unisyn ini selain ramah, sama sekali tak ada kesombongan, tampilannya begitu sederhana. Betullah seperti yang pernah saya baca mengenai beliau. Mulai dari jam sekedar jam plastik merek Swotch, pakaian hingga tas tak jelas mereknya, sandal Crocs wanita entah kw berapa…

Prof,…” saya membuka pembicaraan tapi langsung disanggah Susi,”jangan sebut profesorlah… tidak ada mahasiswa doktoral disini…”

Oke, boleh tahu kenapa pakai mobil listrik disamping karena rekomendasi dari perguruan…?”

yah, jelas pertamanya karena zero emission. Lalu segala kemudahan dari pemerintah. Mulai dari pajak balik nama, tidak ada ganjil genap dan bakal ada kemudahan lainnya… Ngomong ngomong, tadi sebetulnya saya mengantar coach saya ke pasar lama..”
“HD Coach? Dimana beliau?” tanya saya bersemangat.

Dia memang sudah lama merencanakan mau beli parfum Kasturi untuk shalat dan sajadah yang non alkohol. Tadi pagi sekali saya turut mengantar beliau sampai ke pasar lama dan kemudian beliau berpisah karena ingin ke arah jl kemuning disana, daerahnya sewaktu beliau remaja disana… Eh, mau soto mie sekalian ya? Tenang…saya bayar”

bukan. Biar saya yang bayar. Bu…pesan satu lagi soto mie-nya…” kata si ncim menimpali.

Ganxie, ncim” sambil saya perhatikan soto mie di piring si teteh, ternyata isinya hanya mie kuning, risol, kol, lobak, tomat, wortel dan kuahnya saja; TANPA daging satupun. Berarti siteteh ini konsisten jadi vegetarir.

apa bisnisnya sekarang, dok?” tanya Susi alihkan topik.

Bisnis alat kesehatan. Bagaimana menurut mbak Susi?”

Boleh saja asalkan selalu sejalan dengan filosofi Unisyn. Tahu kan? – Always the newest in technologies yet retains best traditions. Sebab segala aspek kehidupan manusia telah didominasi oleh teknologi, begitu pula dalam sektor kesehatan. Contohnya saya dapat intel bahwa distributor alat kesehatan menggandeng Fujifilm untuk menjadi official business partner distribusi produk Picture Archiving and Communication System (PACS). PACS merupakan perangkat lunak yang mempermudah distribusi dan penyimpanan gambar medis pada suatu rumah sakit. Selain itu juga ada pula adopsi teknologi untuk mempermudah penggunaan alat-alat seperti SRS (System Remote Service), Life Net, dan Teamplay untuk meringkaskan pekerjaan customer.

Tapi sebelum bicara bisnis, RDBMS saya kuantifisir dulu. Sudah berapa relasi yang mbak Lyna bangun?”

Saya baru lolos SQ5 dan terahir relasi 700an…” menjawab pertanyaan itu secara kebetulan saya sempat melihat foto di dekat tas tangan mbak Susi.

Itu foto mbak Susi? Pakai hijab?”

hijab2

“Ya, kebetulan saja teman kita, Sri Rachmawati kan bisnisnya gaun wanita dan dia minta saya jadi model baju muslim. Gitu saja….” Kemudian mbak Susi segera alihkan topik.

Bagus, Asumsinya tiap Square 100 relasi berarti di atas SQ5 pantasnya sudah segitu…

tapi harus pilih sekarang. Mau di marketing atau proses pembuatan produk alkes itu…Pilih! Sebab sekarang segala sesuatunya sudah menjadi spesialis. Dulu ada istilahnya integrated marketing; kesemuanya menyatu, tapi sekarang ini tidak bisa begitu lagi. Kalau masih berpikir cara dulu, kapan produk siap dipasarkan? Dan kapan akan sampai pada titik titik distribusinya? Jadi kembali, pilih, mau proses pembuatan produknya saja atau marketingnya…. Jika prosesnya maka kuasai sepenuhnya proses produknya dan demikian juga kalau mau ambil di sisi marketing. Kuasai konsep dasar marketingnya. Banyak perusahaan startup tidak kuasai prinsip marketing. Itu satu contoh kenapa muncul strategi bakar uang. Terjadi karena pengusaha digital di bagian marketing disediakan dana pemasaran yang relatif besar. Akhirnya mereka jalan pintas, bukan dengan strategi konvensional seperti iklan di media massa, malah dana digunakan untuk cashback. Kalau cashback itu kan uangnya baru ke luar ketika orangnya sudah dipakai. Digital marketer yang kebayakan masih di usia muda tak tahu dengan ilmu marketing dasar. Mereka tanpa peduli mengcopy strategi tanpa melakukan pengecekan produknya bagus atau tidak. Pekerja marketing di industri digital ini yang pengalamannya belum tinggi kebanyakan anak milenial. Teori dasar marketing tidak tahu.”

Siap mbak. Baik akan saya diskusikan hal ini dengan Coach Dianty”

Ya, silahkan. Karena saya tidak akan cross crew

Tapi apakah menurut mbak Susi Coach saya sudah ada pola pikir yang sama seperti yang mbak Susi barusan lontarkan? Soal proses produksi atau pemasaran?”

Saya yakin pasti cara berpikir Coachmu seperti saya….kita kan selalu menjunjung konsep standardisasi transfer ilmu” bersamaan dengan itu sekretaris Susi, Ludmila (orang Rusia), datang menghampiri menyodorkan hand phone-nya….setengahnya Susi ngomel karena handphonenya low bat, sedang dari tadi tak sempat dicharge. “hanya tiinggal 5%! Cileupeung ah!” Karena orangnya sudah mahir berbahasa Rusia, ngomelnyapun dalam bahasa Rusia. Saya hanya bisa perhatikan sang sekretaris membungkuk meminta maaf. Susi terus lanjut berbicara dengan orang yang menelponnya, tapi saya lihat ujung jari telunjuk kanannya menyentuh “hub” yang biasa digunakan menyalurkan kabel charger. Seakan dia sedang charge Hpnya dengan jari telunjuknya. Bisakah itu bekerja?? Ternyata bisa! Dia terus berbicara hingga lebih dari 5 menit lamanya! Begitu telah selesai, dia masih terima satu telpon lagi; dari Coachnya…! dan …bateri masih tetap bekerja!…

”sekarang Coach?” Mbak Susi mengkonfirmasi ke HD Coach. Setelah itu dia menutup pembicaraan dan berpamitan ke saya.

“Maaf, mbak saya ditelpon Coach diminta menyusulnya ke pasar lama. Ada sesuatu yang ingin dia tunjukkan. Jadi sekalian permisi ya, mbak. Lain kali mungkiin kita bisa ngobrol lagi…” Segera kemudian didampingi mbak polwan dia menyeberangi jalan ka arah pasar lama…

Sungguh ada kebanggan tersendiri saya rasakan dapat bertatap muka dengan mbak Susi meski hanya sesaat. Kedatangan beliau tadi seakan menjadi suntikan semangat bagi saya. Tambah lagi sedikit cerita dari ncim tentang perilaku mulia bagai emas dari mbak Susi. “nci kenal lama dengan bu Susi?” Tanya ncim dan saya menggeleng “banyak dengar mengenail beliau tapi baru tadi itu kenalan”

Hayya….dia itu saya bilang ‘Buddha hidup’ punya hati yang bikin liang sim” kemudian ncim menambahkan bahwa dia korban banjir di daerah Tong Tek ini. Harta benda dan dua unit mobilnya, Honda CRV dan Truk Fuso rusak akibat air bah yang terjadi di awal tahun 2020. Ia bercerita, air yang masuk ke lingkungan rukonya terjadi mulai pukul 23.00 WIB atau menjelang malam pergantian tahun pada Selasa (31/12/2019). Saat itu, ncim dan keluarga mulai mengevakuasi barang berharga, termasuk dua unit mobilnya itu. Dua unit mobilnya itu dipindahkan ke tempat biasa warga mengamankan kendaraan dari bencana banjir, yang berjarak 100 meter dari rumah si ncim. Untuk diketahui, lokasi tersebut berada di dataran yang lebih tinggi. Namun tak ada yang menyangka, rupanya banjir tersebut juga merendam kawasan itu. Alhasil, dua mobilnya beserta puluhan mobil warga lain ikut terendam, bahkan belasan mobil di antaranya terseret banjir hingga bertumpuk.

Saya tidak bisa berbuat apa-apa karena dataran tinggi saja sudah ikut terendam banjir,” ujar Ncim Nyuk Moi. Bukan mobil saja, seluruh isi rumah ncim juga ikut terendam tanpa sisa. Ncim mengaku hanya bisa pasrah melihat kondisi tersebut. Namun, setelah itu dia mengaku sudah tidak lagi memikirkan harta benda miliknya untuk diselamatkan.

Semua barang ncim habis, perabot rumah tangga dan barang-barang elektornik semua direndam banjir.” ungkap dia. “Rusak sudah mobil saya,  mobil saya ketumpuk tumpuk dengan mobil tetangga karena sempat mengapung ke seret aliran kali,” ujarnya.

“Waktu itu selagi dengan mata berkaca-kaca, saya menjawab salam pagi hari dari seorang wanita cantik yang sama sekali belum pernah saya kenal, datang mendekati. Tadi sebelum nci datang ngobrol dengan bu Susi itu.  Kagak  tanggung tanggung deh. Bu Susi kasih jalan keluar yang bikin ncim semakin nangis.”

Ya, bagaimana tidak? Susi melalui Team Finance-nya mengkoordinir dengan beberapa dealer Honda dan Fuso, untuk mengadakan penggantian unit yang sama sekali baru, gres, dari pabrik!

Lebih lanjut dari kisah ini kiranya tak perlu diperjelas atau dilanjutkan lagi…. hanya ada satu kata yang tepat: LUAR BIASA!

D4861I7CVZ

Crypto World

Author:  Lina Seiche

imageedit_1_2184000436

Ditulis dalam Bahasa Indonesia oleh: Otty H Widyastuti

Salah satu syarat menjadi murid perguruan Unisyn adalah punya murid. Terkesan mudah tapi dalam prakteknya super sulit sebab ada kode etika yang kontradiksi dimana si anggota dilarang secara eksplisit “mengajak ngajak” orang untuk bergabung. Tidak boleh ada program “ajak ajak” di Unisyn. Justru sebaliknya, – harus ‘jual mahal’. Dari itu banyak terjadi di lapangan adalah keadaan sebaliknya dan membingungkan para candidate atau orang yang dalam taraf minat untuk bergabung. Mereka (baca: publik, gaikokujin) dari sudut pandangan orang pada umumnya: konsumen adalah raja. Jadi ‘sipembeli’ atau calon pembeli adalah raja yang harus dihormati karena “dibeli”. Justru yang terjadi adalah sebaliknya. Dari sudut pandang perguruan Unisyn selalu menganggap para outsiders yang berkunjung memasuki gerbang masuk (entry gate) perguruan sebagai gaikokujin unless proves otherwise. Jadi perguruan justru berpikir sebaliknya – pembuktian terbalik. Anda ingin gabung, buktikanlah serius, minat dan segala kemampuan anda. Jika tidak, silahkan tetap sebagai gaikokujin!

Otty01B

Bagaimana proses recruitment terjadi dika tidak ada program “ajak ajak”? Jawabnya sederhana: RELASI.

Image result for john maxwell picture

John C Maxwell

Ketika saya menyebutkan bahwa Anda membutuhkan relasi, bukan hanya recruitment tapi juga untuk bisa membangun bisnis dan karir yang sukses, semua orang mengangguk tanda setuju dengan pernyataan tersebut. Untuk sukses Anda butuh orang lain. Dengan bantuan orang lain maka bisnis atau karir Anda akan bisa melejit lebih cepat sekaligus menjangkau lebih banyak orang. Anda juga bisa mencapai suatu level yang mungkin tidak akan pernah Anda capai jika hanya melakukannya seorang diri. Dari itu John Maxwel mengatakan:”Your aptitude determines your latitude”. Ada juga sebuah quote menarik dari Bob Burg yang sangat menarik untuk dicermati berikut ini: “Orang berbisnis dengan orang yang mereka kenal, suka dan percaya“. Oleh karena inilah maka di Unisyn perlu para muridnya diwajibkan terus menerus untuk membina dan mengembangkan relasi dan di sinilah networking skill memegang peranan penting.

Sebenarnya kesempatan ber-networking tidak hanya terbatas pada acara formal seperti seminar atau gathering, tapi tiap saat bisa saja datang kesempatan untuk berkenalan dan membangun relasi dengan orang lain. Misal ketika Anda berbincang dengan orang yang sedang bersama mengantri atau orang yang duduk di sebelah Anda dalam pesawat. Siapa tahu orang yang sekarang berada di depan atau samping Anda ini nantinya akan menjadi calon suplier, customer atau bahkan partner bisnis Anda di kemudian hari.

Di perguruan ini dipercaya bahwa untuk membangun 4 Pilar dengan sukses ada banyak hal yang dibutuhkan, mulai dari keahlian, keuletan, pandai melihat peluang dan seterusnya. Salah satu dari 4 Pilar ada satu hal lagi yang mutlak dibutuhkan yaitu relasi dan dari banyaknya relasi inilah setelah dipilih dan dipilah akan di dapatkan seorang calon murid. Jalan tempuh menggapai calon murid sering dibilang bagai memainkan lotere. Ada yang langsung tepat mengena sasaran seperti kasus Susi Rusanti dipertemukan dengan Coachnya (Chef) di Bali dan sebaliknya ada yang berantai panjang seperti kasus saya bertemu dengan murid saya yang belum lama ini di bulan September 2018 saya memberikannya Slave Bracelet setelah ia mencapai Financial Independent. Dialah Lina Seiche.

Image result for slave bracelet picture

Slave Bracelet

Para TKW sering mengalami kesulitan mengirimkan uang penghasilan mereka ke tanah air masing masing. Adanya Bitcoin pengiriman uang antarnegara atau remittance semakin murah dan efisien menghemat hingga 50% biaya transaksi jika dibandingkan dengan menggunakan remittance service biasa.

Filipina memiliki ribuan tenaga kerja yang bekerja di luar negeri. Tiap tahunnya, mereka setidaknya mengirim 24 milyar dollar AS ke Filipina. Biaya transaksi/ongkos pengiriman uang antarnegara memakan biaya yang besar (tepatnya 8% dari total uang mereka diberikan ke pihak ketiga sebagai pihak yang melakukan jasa pengiriman). Uang yang dikirimkan pekerja dari tempat dia bekerja menjadi jauh lebih sedikit ketika sampai ke keluarganya yang tinggal di negeri kelahirannya.

Image result for bitcoin

Namun jika mengirim uang dalam bentuk Bitcoin, biaya transaksi sangat kecil (untuk mengirim 100 juta rupiah ke luar negeri mungkin hanya dikenai ongkos kira kira 11 cents). Bitcoin yang diterima nantinya tinggal dijual kembali ke pasar Bitcoin di negara mereka. Hasilnya, uang yang diterima oleh keluarga pekerja yang ada di Filipina bernilai sama dengan yang dikirimkan oleh pekerja yang berada di Jerman, misalnya, karena biaya transaksinya sangat rendah dan proses pengirimannya rata rata hanya memakan waktu sekitar 10 menit.

Bitcoin Trade Exchange dan Remittance Servis di Filipina yang bernama Coins.ph mempermudah proses pengambilan uang/withdrawal dengan menggunakan 450 ATM bank yang tersebar di seluruh penjuru negara.

Bitcoin sering dipuji sebagai solusi untuk berbagai masalah pengiriman uang di dunia. Mata uang ini bisa diakses tanpa rekening bank, instan, dan lebih murah jika dibandingkan dengan bank dan jasa pengiriman uang lainnya. 80% dari TKW warga Filipina tidak punya rekening bank!

Bitcoin adalah mata uang virtual yang dikembangkan pada tahun 2009. Ditemukan oleh Satoshi Nakamoto (nama samara). Mata uang ini seperti layaknya Dolar, Pound Sterling, Rupiah, ataupun mata uang lainnya, akan tetapi hanya ada di dunia digital.

Bitcoin barulah salah satu produk yang memanfaatkan teknologi Blockchain. Di luar itu, masih banyak area bisnis lain memakai blockchain. Tapi, blockchain ini bisa jadi ancaman bagi banyak sektor industri seperti perbankan dalam hal payment system. Blockchain diyakini akan merevolusi proses bisnis.

Image result for blockchain

Hampir lima tahun lalu sebelum menjadi murid Unisyn, Lina bukanlah siapa-siapa. Menamatkan pendidikan Master Aerospace Engineering dari The Technical University of Munich (TUM) yang bekerja sama dengan Nanyang Technological University di Singapore.

Image result for Technical University of Munich (TUM)

The Technical University of Munich (TUM)

 

Seperti orang kebanyakan, tahun 2010 Lina berangkat kerja tiap pagi sewaktu masih bekerja sebagai manajer media sosial dan jurnalis musik di majalah budaya di Jerman. Dia belum mengenal Unisyn, termasuk operatif disana seperti dr Milus Nyunting. Ia meninggalkan Jerman dan lanjut menempuh studi komprehensif tentang ekonomi, seni, dan berbagai bahasa di Malaysia. Dari sini Lina pernah menjadi kepala manajer di GACKT & IKEDA Asia Bridge Partnerz Inc.

Image result for Ninoy Aquino International Airport, Manila

Awal saya mengenal Lina secara kebetulan waktu saya transit di Ninoy Aquino International Airport, Manila. Sebagai pramugari senior Lufthansa saya berkesempatan jalan jalan gratis setiap tahunnya. Waktu mendarat di Manila dan akan keluar dari airport saya melihat seorang gadis cantik sedang sedih di kantor polisi bandara, rupanya sedang mengurus mobilnya yang hilang dicuri. Mobil satu satu miliknya di Manila tiba-tiba raib. Disitulah kami berkenalan. Tak lama jemputan saya datang dan Lina menerima ajakan saya untuk bersama sama pergi dan akan saya drop ke apartemennya yang kebetulan sejalan dengan arah saya.

Semenjak itu, Lina harus keluar ongkos untuk pulang pergi naik kendaraan umum. Tentu ini tidak menyenangkan bagi wanita asing bule semacam dia di negeri orang. Dari ketegaran sikapnya menghadapi masalah, saya menjadi tertarik dan mencoba memperkenalkan Lina> perguruan Unisyn. Tak dikira dia langsung tertarik untuk bergabung.

imageedit_3_2997672278

Setelah bergabung menjadi murid Unisyn di tahun 2014, dikenalkan salah satu materi pelajaran umum Uni-G seperti Bangun Dream, Bangun Relasi termasuk relasi dari internet. Iseng-iseng, Lina mencari dan bangun relasi di internet. Secara kebetulan dia dapatkan info, bagaimana bisa punya usaha dengan tidak banyak modal. Lina memilih searching di mesin pencari google.com.

Saat itulah Lina menemukan cikal bakal Bitcoin. Semenjak itu ia mulai mengumpulkan Bitcoin. Ia mengumpulkan Bitcoin itu di Faucet, sebutan untuk situs-situs yang memberikan Bitcoin gratis kepada penggunanya tiap kali mereka berhasil memenuhi persyaratan tertentu. Misalnya, menonton iklan, menjawab survey, memainkan game dan lain-lain.

Image result for faucet bitcoin

Siang, malam Lina melakukan hal itu. Dia begitu tekun sesuai motto Unisyn: Tanggap, Tanggon dan Trengginas. Ratusan Bitcoin dikumpulkannya. Sampai kemudian, akhirnya Lina mengenal Coins.ph dan buybitcoin.ph Ini adalah situs jual beli Bitcoin. Dari situs situs ini jalan hidup Lina menjadi terang benderang. Situs tersebut memberi jalan bagi Lina bisa menguangkan Bitcoin yang telah lama dikumpulkannya. Tak cuma menjual. Lina juga membeli Bitcoin dari mana saja. Ketika harga Bitcoin itu naik, dia menjualnya. Selisih modal dan hasil penjualannya tersebut menjadi keuntungan baginya. Uang-uang yang diperolehnya itu kemudian diputarnya lagi. Begitu terus menerus.

Karena juga membeli Bitcoin, Lina pun akhirnya lebih banyak melek di malam hari. Ini lantaran dia menyesuaikan waktu di Amerika dan Eropa di mana banyak Bitcoin diperdagangkan di sana. Tapi itu sama sekali tak masalah sebab perguruan Unisyn sudah melatih murid muridnya cukup hanya tidur 2-3 jam saja setiap harinya dengan adanya program Deep Sleep dan berbagai meditasi lainnya plus berbagai Optimizer.

Image result for deep sleep

Kini, genap sudah lima tahun Lina bermain Bitcoin itu dibawah binaan Unisyn dan dia benar-benar telah menjelma menjadi seorang miliarder. Iapun saatnya sebagai New Rich Woman membagi bagi hartanya untuk membantu mereka mereka yang membutuhkan dan sasarannya adalah para TKW asal Filipina yang bekerja di luar negeri.

Lina lebih jauh kemudiannya, sebagaimana operatif lainnya, mendirikan usaha berbasis blockchain milik sendiri berikut komunitas yang berorientasi blockchain yang ia beri nama Particlxxx. Usaha bisnisnya dari hasil bimbingan Unisyn dengan konsep Uni-G akhirnya berhasil membawa Lina memperoleh Passive Income.

Segera setelah keberhasilan Lina, maka merebaklah kabar betapa internet bisa menjadi ladang rezeki yang melimpah. Teman dari yang kenal maupun sama sekali tidak kenal berdatangan. Mereka ada yang datang menawarkan investasi. Dengan harapan bisa berbagi keuntungan. Ada pula yang datang ingin menimba ilmu.

Sejumlah tenaga pemasaran bank-bank ternama juga mendatanginya. Menawarkan pinjaman modal. Tetapi jelas tentunya perbankan dan sejenisnya bukanlah yang dibutuhkan Lina. Apa yang dibutuhkannya sesuai ajaran Unisyn adalah kebahagiaan dari membantu dan membagi bagi kekayaannya yang terus menerus bertambah setiap detiknya dari passive income.

Lina memberi contoh, cukup dengan penghasilan pasif ia bisa membeli mobil mewah idaman tapi urung dilakukannya, sesuai anjuran pola hidup sederhana dari Unisyn Lina lebih memilih menggunakan sepeda motor atau taxi online. Saat kembali menemui saya di Dubai airport penampilannya pun sederhana. Jauh dari kesan mereka yang punya duit berlimpah. Pakaian yang dikenakannya bukan merek-merk branded. Sama seperti kita kebanyakan dan sama seperti para murid Unisyn lainnya yang sudah sukses EF. Bahkan, untuk bermain Bitcoin tersebut, Lina masih menggunakan Laptop jadul buatan Lenovo. Juga gadget yang dibawanya saat berbincang dengan saya, – telepon genggamnya.

Selebihnya, Lina adalah gadis yang ramah. Soal gaya hidupnya yang tetap bersahaja itu, Lina punya pemikiran sendiri. Dia tak ingin orang luar punya image jelek pada Unisyn. Misalnya orang yang dianggap berlimpah uang, dari didikan Unisyn menjadi glamour atau anggapan-anggapan miring lainnya. Kelihatan sekali dia begitu bangganya terhadap perguruan yang telah membawanya sukses – Unisyn.

Adanya bisnis berbasis Crypto Curency, masih ada lagi yang menganggap Unisyn tidak update mengikuti zaman???

Bisnis Naomi

Author: Nirmala Chandra Asri

Naomi A02a

Sebetulnya ada 1 hal menarik yang ingin saya ulas di milis ini mengenai langkah bisnis gadis manis Naomi Andriani, adik kandung dari rekan Susi Rusanti asal Cianjur in (Juni 17, 1984).

Lulus SMA th 2002 dikirim kakaknya mengambil summer course di USA dan selagi disana dia mengajukan Fullbright scholarship dan diterima sekaligus masuk ke University of Hawaii di Manoa; College of Engineering. Menyelesaikan studinya dengan gelar Bsc th 2006 kemudian lanjut diterima sebagai pramugari di United Airlines, Chicago, Illinois.

Inilah yang menarik kemudiannya dalam usaha bisnisnya:

Dari profesinya sebagai pramugari udara dengan rute internasional membawanya keberuntungan mendirikan koperasi di 20 negara dan lucunya – kecuali Indonesia. Di setiap 20 negara ini Naomi mengarahkan agar masing masing dari business partner-nya di tiap negara agar membentuk Koperasi dengan beranggotakan 20 orang. Selanjutnya dari setiap Koperasi yang terbentuk di tiap negara itu dia arahkan agar masing masing membentuk 20 Koperasi lagi yang juga beranggotakan minimal 20 orang. Hasilnya sekarang ini dia sudah punya banyak sekali koperasi koperasi kecil yang tersebar di ke 20 negara dan setiap koperasi itu berjalan aktif dan lancar dengan berbagai produk yang dijual. Inilah makanya dia dalam waktu singkat Naomi bisa mencapai FI dalam waktu dekat.

 

 

 

Pengalaman Ratna

71816873_112784416797459_1988225620714192896_n

Authior: Ratna Sari Dewi

    1. Joined: 2017

    2. Born: 2000

    3. High School Graduate

    4. Direct Coach: Titi Murniaty

Anda memiliki cukup uang? Beberapa tahun lalu saya tidak memilikinya. Uang bagi saya sangat berarti. Bukan sekedar buat beli kemewahan, tapi sekedar untuk makan sehari hari saja. Itulah saya, dulu. Apalagi mendapatkan semua yang diimpikan, yang jelas bakal membahagiakan kehidupan saya.

Saya akan memberitahu bagaimana cara saya keluar dari masalah uang termasuk himpitan hutang yang menjengkelkan dan menakutkan. Jika kemudiannya anda tiru langkah saya, jika Anda mau, Anda pun bisa! Saya tidak merasa rugi berbagi rahasia ini dengan Anda, justru rahasia ini akan membantu Anda yang ingin mengubah hidup menjadi lebih baik dan bebas secara finansial.

Pertama, ini beberapa hal tentang saya. Nama saya Ratna Sari Dewi. Usia saya di 2019 ini 19 tahun, tinggal di Jakarta dan saya hanyalah gadis biasa dari keluarga sederhana yang bisa saya sebut “kurang mampu.”. Disini sekalian saya meluruskan anggapan banyak orang luar yang mengira Unisyn (akademia tempat saya ditempa menuju sukses) hanyalah berisikan murid murid orang kaya. Sama sekali tidak! Saya terlahir dari orang tua golongan bawah. Dulu, ibu saya perawat di klinik, sedangkan ayah saya sopir truk cargo subkonraktor GMF Cengkareng. Mirip dengan pekerjaan papi dari senior saya, Lily, yang juga supir truk (Articulator).

Orang tua saya bekerja sangat keras hanya untuk sekadar bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari, membeli pakaian murah asal pantas dan kalau cukup beruntung bisa sedikit menabung. Saya sangat tertekan dengan kondisi keuangan saya, harga-harga terus naik karena inflasi dan hidup di Kota Indonesia pun semakin sulit. Orang-orang seperti saya galau, tapi saya tahu saya harus keluar dari masalah ini…

Image result for sma negeri 33"

Ketika saya lulus dari SMA Negeri 33 Jakarta Barat, saya sama sekali tidak berpikir untuk kuliah karena saya harus mencari uang menambah untuk memenuhi kebutuhan keluarga dan saya sendiri. Akhirnya saya bekerja sebagai karyawati salah satu Indomaret di daerah Cengkareng, Jakarta Barat.

Sebagai Kasir dengan gaji bulanan sekitar Rp2 juta dan gaji tersebut sudah terbilang lumayan di Indonesia. Saya menghasilkan uang yang cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, tapi saya memiliki mimpi bisa beli mobil sedan. Saya tahu, barang itu sangat mahal dan kalaupun nabung, apa bisa ya dengan hanya gaji Rp 2 juta sebulan itu?

71947719_115095239899710_93202512605085696_n

Suatu hari selagi saya tugas di Indomaret, berhentilah mobil  mewah di parkiran, Volvo. Sepasang, saya menduganya (tadinya) suami istri, masuk ke toko. Seorang wanita tinggi langsing dan berwajah cantik berusia sekitar 40 tahun dan sang pria setengah baya, membukakan pintu untuk wanita tersebut. Seperti biasa saya menyapa mereka dan dibalas senyuman oleh mereka. “Air mineral dan yoghurt plain kan, mas?” tanya si wanita ke pria yang mendampinginya.“Ya, tapi botol besar ya…” jawab si pria. Wanita itu menuju tempat saya, kasir, …”mbak..?” ada 3 kali wanita ini menyapa saya, mengagetkan saya… Wanita ini menemukan apa yang mengunci pikiran saya…

Image result for volvo xc90"

Titi M02

Titi Murniaty

Serius amat lihat mobil saya, mbak…? Kenapa? Jelek ya?”
“oh, maaf bu….malah sebaliknya, saya kagum lihat mobilnya.Jarang jarang…maksud saya jarang ada yang punya mobil seperti itu…”

mbak mau lihat dari dekat?” tawar ibu ini.

Boleh bu?”

Kenapa tidak..ayo dengan saya…”

Kami mendekati mobil tersebut. Wanita bernama Titi Murniaty ini, beliau bukan hanya menyarankan saya menyentuh mobil itu, melainkan memegang, meraba hingga mengelus elusnya. Setahun kemudian setelah menjadi murid, saya baru tahu bahwa itulah salah satu yang diajarkan terkait dengan Dream.

Wow…mobil ini mulus seperti gak ada cacatnya…” saya berdecak kagum.

semua mobil….segala sesuatu di dunia ini pasti ada kekurangannya, mbak” sekonyong konyong si om yang dari tadi hanya diam memperhatikan dari belakang mendadak buka suara.

Oh, om…apa dong kurangnya? Boleh kasih tahu?”

Produk Volvo kan banyaknya sedan atau truck. Sedang mobil ini jenis jip, atau tepatnya SUV. Kekurangannya hanya sparepart-nya agak susah. Sebab, suspensi dia kan jip. Kalau orang sudah pakai Volvo sedan terus pakai ini, XC90, itu siap siap di suspensi saja. Sebab, mesin dan transmisinya sama,” lanjutnya.

Wah, gak ngerti saya istilah teknis…” timpal saya agak kecut. Melihat muka saya sedikit asam si om malah senyum kecil sambil matanya memandang ke kolong mobil. “Lalu, pada sistem all-wheel drive, tepatnya di bagian transfer case. Di situ biasanya ada kebocoran oli,” terangnya ke bu Titi teman beliau ini dan bu Titi hanya mengangguk. Belakangan saya ketahui bu Titi ini dulunya lulusan ITS dari Fakultas Teknologi Industri jurusan mesin Kemudiannya sedang ambil S2 di MIT, AS.

Transfer case itu drive train ya mas? Istilah Drivetrain yang selalu digunakan di Unisyn. Mohon koreksi” bu Titi menanyakan.

Yes, istilah umumnya diferensial atau gardannya,” sambung si om. Hal yang aneh, kemudiannya ternyata si om ini lulusan Akuntansi.

72077067_112516840157550_3580067571514212352_n

Kemudian bu Titi lanjut memandang saya, “Rasakan, mbak dan hayati. Tadi katanya mbak Ratna ingin punya mobil seperti ini kan? Bayangkan jika suatu saat nanti mbak bisa memilikinya….”

Bisa? Apa bisa, bu?”
“Kenapa tidak? Sky is the limit. Asalkan mbak sungguh serius menginginkannya nanti saya kasih tahu cara caranya. Yang penting, mbak Ratna mau tidak melakukannya…”

Bu Titi kemudian menjelaskan beberapa hal untuk menggapai Dream itu. itulah impian dan saya tidak bisa mewujudkannya hanya dalam satu atau dua hari. Ya, itulah bagaimana saya diarahkan waktu itu…

Dari Coach Titi, selain membangun Dream saya juga diberikan berbagai kiat untuk meraih sukses kaya raya melalui pelatihan ilmu Uni-G dari institusi bernama Universal Synergy. Saya bertanya-tanya. Apa mungkin ini peluang yang saya cari, peluang yang hanya akan datang sekali seumur hidup saya? Awalnya, saya benar-benar sulit memahami apalagi untuk menggapai sukses melalui Unisyn ini jurus jurus jitunya tidak begitu saja dibeberkan, tapi harus dijalani dengan usaha yang dahsyat kerasnya, yang sangat mudah buat seeorang mengurungkan niatnya untuk sukses.

Demikianlah awal pertemuan saya dengan ibu Titi Murniaty yang kemudiannya menjadi Coach saya setelah saya berhasil diterima menjadi student di Unisyn. Bu Titi selain melatih juga mengajak saya untuk hadir di seminar penting yang diselenggarakan Equitas Club berjudul Simple Inspirations. Jujur, saya sangat terkesan sekali dengan isi seminar yang ternyata dibawakan oleh The Founder Unisyn, orang yang sama saya jumpai waktu berkenalan dengan bu Titi. Kesan saya waktu itu bapak ini lebih banyak diam, sangat irit bicara. Namun waktu beliau bawakan seminar tersebut barulah terlihat siapa beliau ini sebenarnya. Tak salah bila dari tangan dingin beliau yang banyak diam ini telah tercetak banyak milyuner. Akan tetapi saya tak pernah bisa berkesempatan berbicara dengan beliau di setiap seminar. Beliau selalu dirubung banyak orang. Memang sempat sekali beliau melihat saya dari jauh, kemudian beliau ingat saya dan memanggil saya untuk mendekat. Menyalami saya dan pertanyaan biasa seperti “apa kabar, dimana sekarang” dan sebagainya.

Image result for ternak bullfrog"

Ini saya sempatkan menanyakan beliau apa bisnis yang cocok buat saya. Namun mungkin karena situasinya, beliau hanya asal saja menjawab pertanyaan saya. “pikirkan saja bisnis bagaimana agar katak, binatang katak, tidak harus capek lompat dari satu batu ke batu lainnya.” “Lalu?” saya menanggapinya serius. Ternyata beliau menjawab asal saja,”kata adik katak, itu karena mereka tidak punya uang. Kalau punya kan pasti dia tidak harus lompat, bisa pakai taksi online”. Saya cuma senyum kecut sadar dipermainkan oleh si om ini. Kalau saja sudah lama kenal, hampir pasti tangan saya gerakkan untuk mencubit lengan beliau. Tentu saya urungkan, kali ini. “memangnya katak punya adik?” tanya saya tidak mau kalah. “oh, ada” si om menjawab. “namanya katak beradik”. Hmmm…asem deh.

Image result for bullfrog"

Bullfrog

Memang canda yang menjengkelkan, tapi guess what? Dari situlah saya terilhalmi menekuni bisnis katak. Memang Coach Titi saya diarahkan untuk lakukan beberapa bisnis; mulai dari bisnis fashion dan kecantikan, barang vintage, pembuatan website, digital agency hingga olah limbah plastik. Akan tetapi dari kesekian banyak bisnis itu belakangan saya peroleh bisnis unggulan, yakni beternak katak jenis bullfrog. Mirip dengan ikan lele, katak-katak ini diletakkan dalam kolam. Setiap bulan, saya mampu menjual hingga meraup untung jutaan rupiah. Saya mantap menekuni bisnis ini. Setelah sekira 1,5 tahun beternak saja, saya telah memiliki ribuan katak dari berbagai ukuran. Beberapa katak dijual dalam berbagai variasi. Mulai dari kecebong, precil, hingga katak siap konsumsi, ataupun indukan. Lucunya awalnya untuk menyentuhnya saja saya takut, apalagi pegang, sampai akhirnya sudah berani. Untuk kecebong saat ini dijual dengan harga Rp1.000/ekornya, sedangkan precil Rp1.500/ekor. Sementara untuk konsumsi, merupakan katak dengan usia lima sampai tujuh bulan, dijual per kilogramnya Rp50 ribu dengan isi dua sampai tiga ekor. Sedangkan untuk indukan dijual Rp400 ribu sepasang. Pasar katak cukup terbuka lebar.

Image result for ternak bullfrog"

Memelihara katak bullfrog, ternyata cukup mudah. Katak-katak ini tinggal ditaruh di dalam kolam yang diberi tutup agar tidak melompat keluar. Setiap hari diberi pakan dua kali, menggunakan pelet, untuk pakan ikan. Hanya bentuk dan ukurannya disesuaikan dengan ukuran katak.

Katak ini bisa dimasak dalam berbagai rasa, kulit katak juga untuk kerupuk rambak sangat gurih. Dari bisnis ini kemudian saya membangun rumah makan swike, di Jakarta dan jauh di luar kota. Menu makanan dari katak lembu menjadi salah satu favorit di hotel dan restoran. Bagi sebagian orang, katak mungkin bukan makanan yang menarik untuk disantap. Tapi, sebagian orang lain justru menyukai aneka menu olahan hewan yang hidup di dua tempat ini.

Katak Lembu atau bullfrog kemudiannya saya jadikan andalan ekspor, permintaan pasar cukup tinggi. Saya mengaku cukup kesulitan memenuhi permintaan pasar. Saya sampai pontang-panting memenuhinya. Kendati budidaya katak lembu cukup sulit, prospek usaha ini sangat menjanjikan.

Demikianlah kisah perjalanan bisnis saya. Coach Titi memprediksi 1 atau 2 tahun lagi saya segera mencapai posisi Financial Independent di Unisyn. Kata Coach Titi, “Volvo itu statusnya ‘indent’ buat kamu. Tinggal ambil. Karena bisnis kamu sudah berjalan lancar”

Dari kesemua itu, tak kurang saya berterimakasih banyak kepada The Founder. Kini, biarkan saya menulis pesan hati saya, “Jaga kesehatanmu ya om. Saya cukup bahagia mengenalmu”. Go EF!

 

Pengalaman Vina

Author: Vina Pusvita

205646_203396536357555_100000616302344_629392_4089591_n

Vina Pusvita

  1. Joined: 2014

  2. Coach: Dianty Aswita

  3. SQ5

 

Saya mulai sedikit cerita saya sebagai remaja baru lulus SMA di kota kecil – Karawang, Jawa Barat. Remaja yang bermimpi ingin menempuh kehidupan sebagai wanita karier. First of all, kira-kira wanita karier itu apa sih? Apa yang saya bayangkan sederhana saja: wanita yang stuck di depan komputer dari pagi sampai sore, menghadapi kertas-kertas menggunung di depan meja. Itu saja, ketimbang seperti beberapa teman semasa SMA yang harus kena panas terik tawarkan barang sebagai sales. Padahal banyak yang berpikir, apa sih enaknya jadi wanita karier? Apalagi menurut budaya Indonesia sesukses apapun seorang wanita itu ujung-ujungnya bakalan masuk dapur juga. Bahkan kodratnya wanita itu telah ditetapkan sejak dulu untuk mengurus rumah tangga kelak. Oke, saya tidak terima begitu saja. Sebagai wanita saya harus bisa dobrak itu.

Walaupun orang tua di Karawang men-support dengan mengirimkan uang bulanan tapi ayah cuma pegawai Pemda golongan rendah. Jadi saya mulai mencari info lowongan yang cocok bukan cuma di kota kecil ini bahkan sampai ke Jakarta.

Lika-liku kerja di beberapa perusahaan kecil sangat banyak dan jujur saja pengalaman dan mental terasah di sana. Mulai dari pekerjaan banyak di luar dari jobdesc yang dijanjikan, bos yang super duper galak, manajer yang merendahkan, rekan kerja yang selalu mencari celah kesalahan, sampai dengan senior yang menghalalkan segala cara untuk menjatuhkan. Sudah tentu ada senior yang genit berusaha menggoda saya. Tapi apalah saya, pegawai rendahan yang cuma lulusan SMA. Selalu dicari titik kelemahan saya agar jadi alasan saya diberhentikan secara sepihak oleh perusahaan. Bahkan ada perusahaan yang dengan cara liciknya mereka sengaja memberhentikan saya secara paksa di bulan ke-11, agar saya tidak bisa mendapatkan surat referensi kerja selama 1 tahun penuh di perusahaan tersebut. Sedih memang, di saat itu saya menangis dalam kesendirian. Saya juga berbohong kepada orangtua dengan mengatakan saya yang ingin segera berhenti dari perusahaan tersebut karena beban pekerjaan yang overload.

23609_106474632727636_5298570_n

om Dody Efrizal

Sampai kemudian ada Info dari om saya yang sudah kerja di Jakarta, om Dody Efrizal (teman SMA teh Susi Rusanti) saya disuruh coba melamar ke Grup Equitas. Tidak mudah menembus masuk ke salah satu perusahaan di bawah lingkungan Equitas ini. Berbagai test yang berlapis lapis walaupun hanya sekedar menyaring anak lulusan SMA seperti saya. Hingga akhirnya saya mendapat pekerjaan di salah satu perusahaan Event Organizer milik Equitas sebagai anggota team Marketing. Kerja di Equitas selama percobaan harus mau susah dulu, statusnya Training. Sebetulnya tidak dibayar, hanya dikasih makan siang saja. Setelah 3 bulan kemudian naik status jadi Training Fee, dengan gaji yang masih jauh di bawah rata-rata UMR. Setelah 3 bulan, kalau lolos evaluasi, naik ke istilahnya DW (Daily Worker) dan gaji masih setara UMR Jakarta. Baru 3 bulan lagi kemudian diangkat jadi staff permanen dengan gaji yang bagi orang lulus SMA seperti saya – menggiurkan, Rp 7 juta/bulan di tahun 2014. Belum ditambah jatah natura seperti beras, minyak goreng, gula hingga uang transport plus akomodasi…wah, pokoknya saya merasa jadi orang kaya…buat ukuran saya. Selesai? Belum! Equitas menyediakan dana untuk modal awal menjalankan bisnis sendiri. Uang tersebut dipinjamkan ke karyawan dengan tanpa bunga dan jarak tempo pinjaman yang sangat panjang….

Dari modal itu saya mencoba mulai berbagai bisnis dibawah bimbingan seorang business menthor yang juga disediakan dan digaji oleh Equitas Club. Menthor saya waktu itu om saya sendiri yang membawa saya masuk Equitas, yakni om Dody Efrizal. Selama menjadi bagian Team Marketing EO Equitas saya jadi terlibat dalam berbagai seminar yang diadakan. Saya bisa ikut seminar gratis meski tidak dapat sertifikatnya. Salah satu dari seminar yang paling saya tunggu tunggu adalah “Simple Inspirations from a Simple Man”. Sudah topiknya menarik yang membawakannyapun, selain orangnya very attractive juga pintar. Peserta jadi semangat seakan akan terbakar oleh motivasi yang diberikan. Si pembawa seminar tak lain dan tak bukan adalah Unisyn Founder. Anehnya, entah kenapa, seminar selalu dibuka dan ditutup oleh lagu lagunya Lobo, penyanyi country dari AS. Padahal, sang the Founder itu sebetulnya kurang suka lagu Country. Sebetulnya hal pertama yang membuat diri orang ini menarik, sebelum saya kenal beliau sebagai pembawa seminar, adalah kecintaan beliau pada binatang, termasuk si Doggie anjingnya mr Ram Sharandas yang sengaja beliau taruh di halaman kantor untuk menjaga. Saya beberapa kali menemukan beliau ini sedang asyik bercengkrama dengan si doggie dan lucunya beliau selalu ajak anjing ini ngobrol dengannya. Bagi saya ini lucu…dan sejalan dengan salah satu lagunya Lobo: The Albatross. Selain tentunya lagu theme songs seminar itu: A Simple Man dan There ain’ no way. Setiap usai seminar, meski sambil bubar, peserta serempak menyanyikan lagu The ain’t no way itu.

Dari seminar inilah yang menginspirasi saya menuju sukses dan dari seminar ini juga saya mengenal ada suatu institusi yang melatih orang orang menjadi sukses, bernama The Universal Synergy.

Dalam suatu kesempatan, saya meminta the Founder atau the Chef untuk melatih saya ilmu yang disebut Uni-G tetapi beliau menganjurkan saya untuk berlatih dengan salah satu muridnya yang sudah sukses bernama Dianty Aswita. Sudah tentu sebenarnya saya kecewa berat tidak bisa langsung diajar oleh sang pria idaman, tapi saya pikir okelah tidak apa saya dilatih oleh muridnya asalkan tetap dapat kesempatan bertemu dan berkomunikasi langsung dengan the Chef ini.

Masuk perguruan Unisyn sebagaimana telah banyak saya dengar, memang dahsyat; bukan cuma dahsyat bobot pelatihannya melainkan jauh sebelum seseorang dinyatakan diterima sebagai murid percobaan. Seleksi masuk yang super ketat berkali kali lipat sulitnya dibanding untuk masuk ke Equitas Club. Kemudian setelah berhasil diterima, fase berikutnya yang tak kalah beratnya terus menanti. Namun demikian setelah mencapai tingkat 5 atau Square 5 dan menoleh ke belakang lagi sejak saya menjelang masuk institusi ini, saya pikir sepadanlah apa yang harus saya perjuangkan dengan hasil dahsyat yang saya peroleh.

Salah satu dari beberapa bisnis yang saya tekuni di Unisyn adalah membuka warung kopi sederhana. Saya cari target lokasi yang sangat ideal dan cocok dengan jenis usaha ini, tempat yang dekat dengan keramaian seperti pasar, terminal, atau sekitar pangkalan ojek dan tempat yang banyak orang berlalu lalang lainnya. Idea ini jujur saya tiru habis dari kisah sukses salah satu murid dari om Guru (demikian saya biasa menyebut The Chef). Ada murid beliau (yang sudah almarhum) mantan salah satu direktur Bank Mandiri di Medan. Beliau sudah tua, waktu mulai berdagang sudah berusia di atas 60 tahun. Beliau jual kopi mulai dari masih ditenteng keliling berjalan kaki, dari stasiun kereta ke stasiun lainnya, keliling kampung. Pak Choki Siregar namanya.

Dari kisah beliau kemudian saya tarik pengalaman dan saya jadi tahu bahwa rata rata harga jual satu cangkir kopi hitam yang biasa di jajakan di warung pinggiran terminal, warung tenda dan tempat nongkrong sederhana cuma berkisar antara 2 ribu sampai tiga ribu rupiah saja.

Sedangkan modal untuk membuat satu cangkir kopi jika di analisa secara matematis tidak akan lebih dari seribu sampai seribu lima ratus rupiah per gelasnya. Keuntungan maksimal 50% tentunya akan sangat mudah didapat setelah di perhitungkan dengan pengeluaran lain seperti, biaya bahan bakar gas untuk merebus air, sabun cuci gelas, dan jangan lupa sisihkan untuk menutup pengeluaran modal awal lainnya secara berkala. Kemudian sudah umum jika usaha jual minum kopi selalu dikombinasikan dengan berjualan menu jajanan atau makanan ringan seperti kue gorengan atau bahkan berjualan nasi dengan menu yang relatif sederhana untuk menambah pundi pundi penghasilan. Dari bisnis ini saya rekrut right hands sejalan dengan metode RDBMS.

Dianty06

Dianty Aswita

Selain usaha jual kopi saya juga jalankan usaha cutting sticker mengingat pertumbuhan pengguna kendaraan bermotor yang selalu meningkat dengan pesat. Tidak sedikit dari mereka yang suka atau hobi mendandani kendaraan dengan hiasan cutting sticker supaya tampil beda dengan yang lainnya. Bisnis ini saya menjalankan usaha hanya dengan modal yang sangat minim. Khususnya dalam memilih lokasi, bahkan trotoar tepi jalanpun juga kerap menjadi tempat melancarkan usaha sebab di anggap sangat potensial dan bisa menarik perhatian para pengendara. Dengan cara yang demikian, usaha modal kecil seperti ini memang harus di jalankan seefisien mungkin tanpa harus dipusingkan dengan biaya sewa tempat atau lapak yang jelas akan membutuhkan modal ekstra. Kemudian setelah usaha menggeliat, menghasilkan cukup uang baru saya mulai menyewa kios atau tempat.

Untuk membuat satu block full cutting sticker pada satu unit sepeda motor matic biasanya akan dikenakan tarif sekitar dua ratus ribu hingga tiga ratus ribu rupiah sesuai dengan tingkat kesulitannya. Sedangkan modal belanja bahan sticker sebanyak satu hingga 2 rol yang bisa digunakan untuk tiga unit motor dengan desain full cutting, hanya membutuhkan modal sebesar kurang lebih seratus lima puluh ribu rupiah saja.

Menjalankan usaha kreatif seperti ini memang anda di tuntut harus memiliki keahlian dan ketrampilan serta bakat seni yang mumpuni. Meskipun demikian siapa saja tetap memiliki hak dan kesempatan yang sama untuk bisa berkarya jika anda sanggup tekun dan selalu konsisten dalam menjalaninya.

Dari hasil kedua usaha ini, saya punya cukup uang membiayai kuliah saya, sesuai pesan The Chef, “jangan cukup puas hanya dari satu degree saja, selagi kita mampu”. Tahun ini sudah tahun ketiga saya kuliah di STIKS – Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi dan Sekretaris Tarakanita. Sedangkan di Unsiyn sendiri saya baru selesai lolos uji MOS pertama – Men of Steel atau masa Pembajaan di Curug atau air terjun Cikaso di kawasan Ujung Genteng. Air terjun ini mempunyai tiga pancuran, dengan tinggi 80 meter dan lebar sampai 100 meter.

Image result for curug cikaso picture

Curug Cikaso

Kalau saya bisa melihat kembali masa-masa lalu di awal awal saya bergabung Unisyn, saya tahu persis yang membuat saya mampu bertahan adalah karena Mindset atau Cara Berpikir yang saya miliki yang sedikit sedikit sudah dibentuk dan ditempa selama bertahun-tahun di perguruan itu. Saya melihat cukup banyak orang  yang mengalami masalah besar dalam hidupnya, tidak berhasil bangkit dan terus terpuruk dalam hidupnya karena tidak memiliki mindset atau cara berpikir yang mendukung dirinya. Di Unisyn, bukan cuma penggemblengan Pilar 1 (fisik) dihajar disitu tetapi sebagai wadah penggemblengan di kesemua pilar. Saya beruntung mengenal dan berteman baik dengan orang-orang hebat seperti teh Dianty, pak Mahendra Equitas dan tentunya The Chef. Dari merekalah saya belajar, mendapat inspirasi dan mengerti mindset dan cara berpikir mereka, dan itu semua semakin membuat saya yakin bahwa : Mindset Anda atau Cara Berpikir Anda lah yang akan membawa Anda meraih tujuan, impian dan goal besar Anda.

Kalau Anda tahu sejarah mereka mereka yang kini sudah berada di atas Square 10 di Unisyn, sebetulnya mereka juga pernah gagal berkali-kali, bangkit lagi dari dasar, menghadapi berbagai tantangan hingga bisa meraih kesuksesan hingga saat ini. Maka Anda akan setuju bahwa mindset merekalah yang membawa mereka ke titik kehidupan saat ini.

“Siapa yang hari ini lebih baik dari hari kemarin, dia adalah orang yang beruntung.. Siapa yang hari ini sama dengan hari kemarin, dia adalah orang yang merugi.. Siapa yang hari ini lebih buruk dari hari kemarin, dia adalah orang yang celaka..”

Mengenal Anneke – Financial Independent Champion

Sumber: Viendra Vivian Liem

40353174_1910967315658537_5309919045011636224_n
Anneke yang baru saja memperoleh Recognition sebagai Financial Independent Champion di bulan September 2018 kisah hidupnya bisa dijadikan potret pilu kehidupan banyak gadis Tiongkok keturunan di Kalimantan. Pulau besar ini memang pulau yang indah nan subur, pulau yang memberikan berkah berlimpah berkat sumber daya alamnya yang kaya. Pulau yang berada tiga Negara sekaligus ini merupakan salah satu pulau terbesar di dunia. Pulau yang memiliki kekayaan alam tetapi tidak sepenuhnya memberikan berkah bagi penduduk sekitarnya. ironisnya, Indonesia memiliki penduduk termiskin yang sangat kontras dengan pemilik pulau lainnya seperti Malaysia dan Brunai Darusallam yang hidup dengan mewahnya.
Ketimpangan sosial ini menimbulkan banyak persoalan dalam kehidupan masyarakat Indonesia yang hidup di Kalimantan. Banyak dari teman teman Anneke yang tidak memiliki pekerjaan walaupun sadar tanah yang mereka pijak telah memberikan triliunan rupiah kepada pemerintah dan sebagian pengusaha; memberi dollar dari terjadinya eksodus TKI menuju Malaysia atau Brunai.
Bagi mereka yang mendapatkan pekerjaan di negeri tetangga, itu adalah sebuah berkah, tapi bagi mereka yang tidak punya pilihan karena tidak dapat bekerja. Mereka hanya mengandalkan satu hal, diri mereka sendiri untuk dikorbankan. Itulah yang terjadi pada gadis-gadis seusia Anneke di Kalimantan. Gadis-gadis remaja yang beranjak dewasa atau disebut Amoy, rela melepas perawan mereka dengan diperistri oleh laki-laki luar yang kebanyakan berasal dari Malaysia, Taiwan, Hongkong dan Brunei.
WAKTU masih kecil, pernah terlintas pertanyaan di benak Anneke: “kenapa saya lahir di Samarinda? Bukan di Cina? Bukan di Hong Kong? Atau di Taiwan?” Tanpa jawaban yang jelas, pertanyaan itu berlalu begitu saja. Menyisakan rasa penasaran atas runutan sejarah, yang salah satunya mungkin berupa momen hijrahnya kakek dari daratan Tiongkok ke Indonesia. Sebagai kawasan yang tidak memiliki garis pantai, Samarinda tak termasuk tujuan utama gelombang kedatangan perantau Tionghoa beberapa abad lalu. Berbeda dengan Tarakan maupun Balikpapan, yang tidak hanya memiliki akses perairan laut, namun juga sudah lebih dahulu ramai karena aktivitas niaga.
Lebih tepatnya orang orang Tiongkok dikirim ke Kaltim sebagai buruh kontrak, untuk bekerja di perusahaan minyak milik Belanda, Bataafsche Petroleum Maatschappij (BPM). Melihat rute perjalanan yang langsung menuju Balikpapan, ada kemungkinan terdapat bagian dari kelompok ini yang pindah ke Samarinda dan sekitarnya; itulah keluarga leluhur Anneke. Keluarganya memilih menetap ke Tenggarong. Selain bekerja sebagai pedagang, sebagian dari mereka bekerja di tambang batu bara.Kedatangan warga Tionghoa di Kaltim pada akhir abad ke-19, juga membuat mereka tersebar ke Samarinda. Termasuk sejumlah tokoh penting, yang ditunjuk sebagai opsir pengatur kongsi dagang Belanda. Sekaligus menjadi pemimpin warga Tionghoa kala itu.
Hampir sebagian penduduk Tenggarong Samarinda secara garis besar adalah warga keturunan China yang telah hidup di Indonesia selama beberapa generasi dari nenek moyang mereka. Sayangnya, tidak semua penduduknya hidup seperti layaknya keturunan China di beberapa Negara atau kota yang hidup mewah ataupun sederhana. Banyak dari penduduknya hidup dibawah garis kemiskinan yang sangat menyedihkan.

Kata Amoy adalah singkatan bagi gadis-gadis remaja keturunan China yang belum menikah. Parahnya, singkatan itu tidak semuanya berujung baik, Amoy indentik sebagai iamge untuk pria-pria yang ingin mencari istri secara instans. Fenomena Amoy yang tersohor itulah yang melahirkan pernikahan lintas Negara.
Pernikahan lintas Negara sepertinya sudah menjadi impian bagi gadis-gadis Tiongkok di Kalimantan untuk mengubah garis hidup mereka yang miskin dengan harapan ketika menikah nanti, sang suami bisa mengubah semuanya. Lucunya lagi, keinginan gadis-gadis Amoy itu menjadi ladang bisnis yang subur bagi segelintir orang untuk mendirikan kantor agen biro jodoh. Kebanyakan adalah dengan pria-pria dari negara Taiwan.
Keinginan besar untuk segera lepas dari garis kemiskinan membuat banyak gadis-gadis Kalimantan dicarikan suami tanpa pernah merasakan cinta. Melihat fenomena itu, tidak heran begitu banyak para orang tua yang berharap melahirkan anak perempuan daripada laki-laki. Padahal tidak semua gadis Amoy yg menikah dgn pria asing menjadi kaya seketika. Karena latar belakang pria yg akan menikahi gadis Amoy tidak akan pernah jelas sebelum gadis Amoy itu tiba di Negara Suami.
Gadis amoy juga terkenal dgn rasa hormat serta pengorbanan yg tinggi kepada orang tua mereka. Itu terbukti dengan kerelaan mereka menikah dengan pria asing hanya untuk membantu perekonomian orang tuanya. Padahal, uang yang didapatkan dari hasil pernikahan itu tidak seberapa besarnya.

Cukup dengan antara 5-20 juta maka sang anak gadis sudah bisa resmi terjual kepada pria yang meminangnya. Celakanya dalam tradisi kebudayaan China, anak gadis ketika menikah dianggap telah lepas dari garis keturunan keluarga, itu terlihat dari hilangnya marga sang gadis mengikuti suami.
Setelah menikah tidak akan pernah melupakan keadaan orang tua. Biasanya setiap bulan mereka akan mengirimkan uang kepada orang tua, itulah yang membuat banyak orang tua yang berpikir pendek untuk tanpa ragu menikahkan anak gadisnya.Padahal tidak semua pernikahan itu berujung bahagia, bisa jadi malah menjadi petaka.

Anneke tidaklah seperti yang Gadis Amoy pada umumnya. Dia ingin mendobrak keterpaksaan menikah dengan pria Taiwan meski dengan dalih membantu orang tuanya yang miskin. Orang tuanya hanya petani serabutan. ia mendaftarkan dirinya bukan ke agen biro jodoh setempat melainkan ke seorang Amoy hampir seusianya yang kebetulan menjadi representatif Unisyn. Meski relatif belum lama ia mengenal Coachnya, hanya dalam hitungan bulan, tapi ia langsung menaruh rasa percaya yang besar pada Coach yang bernama Vivian ini. Hanya seminggu setelah mendaftar, ia diminta menemui Superior-nya, orang Amoy Hongkong bernama Violety di kota Pontianak. Ia dijemput dan diantar oleh Vivian.
Awalnya sebelum ketemu Vivian, Anneke berpikir kalau hanya orang yang kaya raya yang bisa akan mengubah hidupnya, ternyata ia salah. Coach Vivian memang benar kaya adanya sebagai seorang gadis remaja penyandang gelar EF (Economically Free). Setelah diwawancara oleh coach Letty, Anneke untuk pertama kalinya naik pesawat terbang menuju Jakarta guna mengikuti pendidikan Unisyn pertamanya yang diberikan oleh Pelatih Senior Wie Kwong (Bung Komik). Di Jakarta ia berkenalan dengan teman teman seliftingnya (2014) yaitu Nossya Octarina Endinar, Vina Pusvita, dr Elyna Kristina Sutanto dan Ida Ayu Anggraenny .
Anneke beruntung dan berucap syukur kepada Tuhan dirinya dipertemukan dengan orang yang tepat dan bawa hoki besar. Kalau ia renungkan banyak ribuan gadis-gadis amoy yang berjuang hidup untuk orang tuanya yang tidak seberuntung dia yang bahkan hingga mengalami siksaan fisik dan lebih buruk lagi dijadikan pelacur oleh suaminya sendiri. Merekalah gadis-gadis lugu yang tak berdaya karena kemiskinan untuk mengantri menunggu giliran takdir mereka selanjutnya.

 

42699972_10210323223275750_2431052764864839680_n.jpg

Viendra Vivian Liem